Gatot prediksi teroris akan 'pesta' jika UU Terorisme tak direvisi
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme harus segera dirampungkan. Karena undang-undang yang ada sudah tak relevan dalam upaya menanggulangi aksi terorisme di tanah air.
"Saya katakan alangkah bodohnya bangsa ini kalau masih menggunakan undang-undang yang ada sekarang. Untuk diketahui bahwa UU Teroris yang sekarang ini dibuat dalam rangka mempermudah, mempercepat, penyelidikan dan penyidikan dalam kasus Bom Bali. Sehingga judulnya penindakan," katanya usai menghadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kemenlu, Kamis (1/6).
Menurutnya, apabila undang-undang tak direvisi dan masih tetap menggunakan payung hukum yang lama maka teroris akan 'berpesta' di Indonesia dengan terus-terusan. Bahkan, dia memprediksikan, akan ada aksi teror lainnya setelah terakhir terjadi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa definisi terorisme menurut UU 5/2018? Sementara, menurut pasal 1 angka 2 perpu 1/2002 UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas serta menimbulkan korban yang bersifat massal.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang sebut hukum di Indonesia terguncang? Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres menjadi persoalan serius terkait hukum di Indonesia.
"Kalau kita masih menggunakan undang-undang seperti itu kita tinggal tunggu saja teroris akan berpesta di sini karena tempat paling 'aman' di sini. Karena menggunakan hukum material setelah ada kejadian baru bisa diadakan penyelidikan, seharusnya hukum delik formal yang harus dilakukan. Ini yang perlu bener-bener kalau ingin kita aman," tegasnya.
Mantan Pangkostrad ini menambahkan, revisi UU Terorisme perlu dilakukan karena adanya rencana Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) yang berupaya membangun basis di Filipina Selatan. Gatot mengklaim dengan undang-undang yang sekarang dapat memudahkan simpatisan ISIS untuk masuk ke tanah air.
"Kalau undang-undangnya seperti ini masuk dari mana-mana boleh-boleh saja. Wong berbuat baru bisa diperiksa. Kalau masih undang-undang yang seperti itu ya kita tinggal tunggu saja mereka berpesta di sini. Kita persaingan bom saja, kita lihat nanti. Prediksi saya seperti itu kalau undang-undang masih yang lama," jelasnya.
Sementara itu, Dia enggan mengomentari terkait rencana dilibatkannya TNI dalam upaya penanggulangan terorisme. Jenderal Bintang Empat ini juga enggan menjawab saat ditanya tentang bagaimana pembagian tugas dengan Polri nantinya. Gatot juga bungkam saat diminta pendapat terkait apakah nantinya TNI diberikan kewenangan sama seperti kepolisian yang dapat melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku terorisme.
"Saya tidak mau berandai-andai hukumnya belum jelas kok," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta revisi UU no 15 tahun 2013 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dipercepat. Menko Polhukam Wiranto diminta mengejar ke DPR untuk mempercepat pembahasan sehingga dapat disahkan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca Selengkapnya