Gebrakan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Dikenal Sosok Tegas
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memiliki rekam jejak yang luar biasa sebelum menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana. Jika menoleh ke belakang, dia bukan lah orang baru di lingkup Polda Metro Jaya.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu malang melintang di wilayah hukum Polda Metro dengan sejumlah jabatan strategis yang pernah diduduki. Salah satunya menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Dari sana, tak sedikit kasus hukum yang berhasil dibongkarnya. Namun, yang paling menyita perhatian publik adalah kasus chat seks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Siapa saja yang dimutasi di Polda Metro Jaya? Salah satu perwira menengah yang dimutasi yakni Ajun Komisaris Besar Polisi Iverson Manossoh dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara menjadi Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat. Selain Iver, ada pula sebanyak 304 personel yang dimutasi.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
Ketika itu, Fadil Imran yang memegang tongkat kendali Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menetapkan Firza Husein dan Rizieq Shihab sebagai tersangka.
Prestasi lain yang pernah melambungkan nama Irjen Fadil Imran adalah penangkapan Hercules, mantan preman Tanah Abang pada 2013 silam. Saat itu, dia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
"Kasus pencucian uang dengan kekerasan, mulai dari 2006-2012. Hari ini akan diadakan penangkapan Hercules dan anak buahnya," ujar Kasat Reskrim Polres Jakbar AKBP Hengki Haryadi.
Sepak terjang pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini, tak hanya berhenti sampai di situ. Dia pernah membongkar aktivitas kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang dituding menyebarkan ujaran kebencian dan hoaks pada 2017. Pada saat itu Fadil menduduki kursi Dirtipid Siber Bareskrim Polri.
Sosok Tegas dan Humanis
Tak hanya kariernya yang kian moncer seiring rekam jejaknya pada Institusi Polri, lulusan Akpol 1991 itu juga dikenal sebagai sosok yang tegas.
Di awal masa jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya, Fadil mengimbau kepada warga Petamburan, Jakarta Pusat untuk melakukan rapid test atau tes cepat Corona Covid-19.
"Imbauan keras, semua warga yang berada di wilayah seputaran Kelurahan Petamburan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Petamburan, Minggu, 22 November 2020.
Dia bahkan menyiapkan 1.000 alat rapid test untuk menggelar tes cepat masal menyusul kerumunan acara Maulid Nabi dan akad nikah putri Rizieq Syihab, 13 dan 14 November lalu.
"Hari ini kita siapkan seribu alat tes, kalau besok juga demikian ada seribu. Untuk semua warga yang berada di wilayah seputaran Kelurahan Petamburan," ucap Fadil.
Kerumunan terjadi seiring kepulangan Rizieq Shihab ke Tanah Air setelah beberapa lamanya pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut menetap di Arab Saudi.
Dia pun mendukung sikap tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam menertibkan spanduk dan baliho yang tak mengantongi izin. Salah satunya baliho bergambar Rizieq Shihab.
"Saya dukung yang dilakukan oleh Pangdam Jaya. Karena pasti tujuannya baik untuk republik ini. Itu (yang dicopot) melanggar Perda, memasang spanduk itu ada aturannya. Harus ada izinnya dan harus bayar pajak," kata dia di Polda Metro Jaya, Jumat, 20 November 2020.
Kapolda Fadil Imran mengawal penyemprotan kawasan Petamburan dengan disinfektan. Terutama di markas FPI, tepatnya di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 22 November 2020.
Irjen Fadil Imran menyampaikan, penyemprotan disinfektan ini akan dilakukan hingga tiga hari secara rutin. Tujuannya, kata dia, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jakarta.
"Akan berlanjut terus, mudah-mudahan kami akan tawarkan dari rumah ke rumah. Saya sudah sampaikan tadi ke Ibu RW, kalau ada warganya yang mau disemprot, kami akan semprot enggak usah khawatir, gratis enggak pakai bayar," tegas Fadil.
Usir Kapolsek Tidur Saat Rapat
Bentuk ketegasan lainnya yang ditunjukkan oleh Kapolda Irjen Fadil Imran saat dirinya mengusir kapolsek yang ngantuk saat rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh penanganan Covid-19 di Pemkot Surabaya. Saat itu Fadil menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
"Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, kapolsek jangan main-main," kata Irjen Muhammad Fadil Imran pada Kapolsek Gubeng Kompol Naufil di rapat koordinasi di Pemkot Surabaya, seperti dikutip dari Antara.
Kala itu Fadil Imran secara tegas meminta seluruh Kapolsek untuk serius dalam penanganan kasus Covid-19. Karena peningkatan kasus di Kota Surabaya terus melonjak.
Dia bahkan memerintahkan Kapolsek tersebut menghadap Kabid Propram Polda Jatim terkait kode etik kepolisian.
Jadi Panutan Sang Putri
Sosok Irjen Fadil Imran merupakan ayah dari anggota DPR termuda, Farah Puteri Nahlia. Pada unggahannya di Instagram November 2019 lalu, Farah menggambarkan figur ayah di matanya.
"Selamat Hari Ayah Nasional. Ayah adalah sosok yang kuat, selalu memotivasi, selalu percaya bahwa kita bisa melakukan apapun itu," tulis Farah.
Dia pun berterima kasih kepada Fadil karena telah bekerja keras dan mewariskan nilai-nilai kehidupan kepadanya. Fadil juga menjadi sosok yang mewariskan karakter unggul kepada anaknya.
"Terima kasih Ayahanda tercinta untuk segala pengorbanan dan kerja keras yang telah dilakukan. Sesungguhnya warisan yang paling berharga adalah nilai-nilai kehidupan, karakter unggul yang dibentuk orangtua melalui pola asuhnya sejak dini. Saya tidak mungkin ada di titik sekarang ini tanpa bekal nasehat dan kedisiplinan dari Ayahanda. Insya Allah membentuk kepribadian yang positif, tahan banting, pekerja keras, mau berusaha & tekun dalam bekerja, serta selalu berbakti kepada bangsa negara dan selalu mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam," tulis Farah.
Reporter: Maria FloridaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indra Jafar didapuk menjadi muazin saat Aksi 212 di Monas, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaDua sosok alumni Akpol 91 berikut ini ternyata termuda dari jenderal bintang tiga lainnya. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaIrjen Ahmad Luthfi mampu 'nyelip' di antara Kapolda alumni Akpol meski dari lulusan Sekolah Perwira.
Baca SelengkapnyaPelantikan Brigjen Dwi Irianto berdasarkan Surat Telegram Rahasia (STR) Mutasi Nomor: ST/759/IV/KEP./2024 tanggal 26 April 2024.
Baca Selengkapnyasaat Taruna, Ia berhasil menjadi lulusan terbaik Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian.
Baca SelengkapnyaTernyata jenderal bintang 3 ini keturunan dari Raja Gowa.
Baca SelengkapnyaAde Ary menggantikan Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Karo Penmas Divhumas Polri.
Baca SelengkapnyaIa baru saja dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (29/4). Sebelumnya, Dwi Irianto sudah mengemban berbagai jabatan penting.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok trio Jenderal Bintang 3 jebolan Akpol tahun 1991 teman seangkatan Kapolri.
Baca Selengkapnya