Gebrakan Risma Atasi Sampah di Surabaya Agar Tak Menggunung
Merdeka.com - Sampah menjadi persoalan paling rumit saat ini. Perlu diketahui, tiap-tiap kota di Indonesia pasti menghasilkan sampah. Hanya saja, berbagai kota itu memiliki cara masing-masing untuk mengolah sampah. Salah satunya Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini punya cara jitu untuk atasi sampah-sampah yang menumpuk di Surabaya. Berikut cara Risma saat mengatasi masalah sampah:
Bank Sampah
-
Apa yang dilakukan warga Sarijadi untuk mengatasi sampah? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Bagaimana sampah di Kota Jogja dibersihkan? Pada Senin pagi (9/10), seperti terlihat pada akun Instagram @merapi_uncover, tampak beberapa petugas kebersihan sedang membersihkan sampah-sampah yang menumpuk. Mereka juga membawa satu unit truk untuk memindahkan sampah-sampah tersebut ke dalam truk.
-
Bagaimana cara desa mengatasi masalah sampah? Masyarakat mau tidak mau harus mempunyai tingkat partisipasi untuk memilah dari dapur pindah ke depan pintu masing-masing rumah,“ Menurut Kuncoro, warga yang tinggal di 10 desa percontohan itu akan dibantu penyaluran sampahnya menuju Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) aktif.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
Warga surabaya terbiasa mengolah sampah secara mandiri. Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, ada warga yang mengelola sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan dibuat kompos dan anorganik akan disetor ke bank sampah. Setiap satu bulan akan dijual. Dari hasil penjualan sampah itu merupakan tabungan dari setiap keluarga.
"Mereka akan mencatat misalkan sampah botol plastik, berapa sampah kertas. Itu nanti ditimbang karena masing-masing ada harganya, yang mereka dapat berapa. Tiap bulan dijual dan dinamakan bank. Uangnya disimpan kalau mereka butuh diambil," kata Risma.
Risma menuturkan, total biaya dari bank sampah itu sekitar Rp87 juta. Selain itu, Pemkot Surabaya juga memiliki tempat pengolahan sampah terpadu.
Menggunakan Alat Pengelolaan Sampah
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan bahwa Surabaya memiliki alat pengelolaan sampah seharga Rp 30 miliar. Risma menyebut alat ini bisa efisien mengatasi sampah bilang di pantau dan dikontrol.
"Itu kita pantau betul kuncinya di monitoring dan kontrol sehingga mungkin efisien. Dan karena sampah itu turun, dan kemudian kita gunakan alat konvektor untuk angkut sehingga anggaran kita semakin lama semakin turun," kata Risma.
Masyarakat akan Mencontoh Pemerintah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, untuk mendorong masyarakat peduli terhadap sampah juga dimulai dari pemerintah yang memberikan contoh kepada masyarakat.
"Pertama kita harus bersih dulu pemerintah. Bagaimana paksakan masyarakat untuk kelola sampah, tugas tidak kami lakukan. Tugas pemerintah, saya tidak mau kotor, masyarakat dan pemerintah sudah lakukan, minimal tidak membuat kotor. Tidak membuang sampah sembarangan," ujar Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini.
Membuat Rumah Kompos
Untuk tangani sampah di Surabaya, Walkot Surabaya Tri Rismaharini membuat rumah kompos sebanyak 28 buah. Dengan adanya rumah kompos ini, bisa mengurangi sebagian sampah yang akan dibuang ke TPA. Selain itu, akan ada banyak kompos-kompos yang dihasilkan.
"Taman itu kalau saya rawat dengan kimia itu mahal sekali, sehingga saya membuat rumah kompos. Rumah kompos yang itu jumlahnya banyak sekali di Surabaya sekitar 28 rumah kompos. Ini yang mengurangi sampah yang kita buang ke TPA," kata Risma.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaWalaupun masalah sampah belum selesai, namun Sri Sultan HB X optimis kabupaten/kota mampu mengelola sampah secara mandiri
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar debat kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaSekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengapresiasi kinerja aparat kewilayahan terkait penanganan sampah.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mendorong Pemerintah memperbanyak program kebijakan hijau (green policy) untuk mengatasi krisis sampah.
Baca SelengkapnyaKegiatan inti dari jumpa pagi ini adalah mendengarkan arahan dari Wali Kota.
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN diwajibkan untuk menjalankan program ini.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaRisma juga akan akan membuat irigasi dengan teknologi canggih kepada petani. Sehingga petani tidak perlu menangis
Baca Selengkapnya