Gede Pasek dan Athiyyah Laila kompak bawakan buku buat Anas
Merdeka.com - Tersangka kasus dugaan suap pengurusan anggaran proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional, AU (Anas Urbaningrum), kembali dibesuk oleh istrinya, Athiyyah Laila, dan para loyalisnya. Mereka pun kompak membawakan buku buat Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia.
Salah satu loyalis Anas yang turut membawakan buku adalah Gede Pasek Suardika. Politikus Partai Demokrat sekaligus pendiri PPI itu membawakan dua buku buat menemani sahabatnya melalui hari-hari di balik Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya bawa buku dua, kebetulan beliau (Anas) kan suka fiksi. Buku fiksi sejarah. Yang satu 'Masa Akhir Majapahit', yang satu lagi 'Siapa Pengkhianat Diponegoro?' Ini kan buku yang enak dibaca," kata Pasek sembari memperlihatkan dua buku itu kepada awak media di KPK, Jakarta, Senin (27/1).
-
Novel apa yang digemari? Novel apa saja yang terkenal? Ayat-ayat Cinta – Habiburrahman El Shirazy.Dilan – Pidi Baiq.11:11 – Fiersa Besari.Bumi Manusia – Pramoedya Ananta Toer.Cantik Itu Luka – Eka Kurniawan.
-
Bagaimana Asisi dan istrinya membuat konten sejarah? 'Raja itu juga manusia, ada masa mereka berada di titik-titik terendah, rindu kekasih, dan lain sebagainya,' kata Asisi.
-
Siapa penulis novel terkenal? Siapa saja penulis novel terkenal? Daftar penulis novel Indonesia terbaik dan karyanya:Andrea Hirata. Haidar Musyafa. Raditya Dika. Eka Kurniawan. Budi Darma. Pramoedya Ananta Toer. Ahmad Fuadi.
-
Siapa yang menulis novel "Asmara Jaya"? Namanya semakin terkenal ketika ia membuat novel berjudul Asmara Jaya dan Darah Muda.
-
Dimana kitab itu disimpan? Manuskrip tersebut kemudian diamankan di Dublin selama penaklukan Irlandia oleh Oliver Cromwell dari tahun 1649 hingga 1653.
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
Pasek yang mengenakan kemeja putih lengan pendek itu mengaku hari ini adalah pertama kalinya dia bisa menjenguk Anas di tahanan KPK. Dia mengaku berinisiatif membawakan buku sejarah dan bukan diminta oleh Anas.
"Enggak. Saya kan suka cerita-cerita sejarah, karena sejarah kan tidak bisa bohong. Pesannya, belajar dari sejarah itu adalah hal yang paling baik," ujar Pasek.
Sementara itu, Athiyyah membawakan buku karangan suaminya, Janji Kebangsaan Kita. Athiyyah yang mengenakan jilbab dan gamis hijau itu juga membawa berkas PPI. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaAsisi dan istri bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
Baca SelengkapnyaUlama besar Aceh ini terkenal dengan karya sastra perang yang cukup tersohor yaitu Hikayat Prang Sabi.
Baca SelengkapnyaNovel komedi membawa pembaca ke dunia menghibur yang penuh kelucuan.
Baca SelengkapnyaNovel Atheis mengungkap kehidupan masyarakat Sunda di masa transisi perang kemerdekaan yang memperlihatkan ketaatan pada ajaran Islam.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil pada akhir Sidang Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis pada 22 November 2023.
Baca SelengkapnyaBujangga Manik terus berpetualang dan mencatatnya di naskah daun palem yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaIskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
Baca SelengkapnyaMenyajikan hiburan sesuai selera dan kebutuhan emosional, 10 novel terbaik Indonesia ini direkomendasikan untuk dinikmati.
Baca SelengkapnyaIa rela meninggalkan jabatan seorang redaktur dan pulang ke kampung halaman untuk menjadi seorang novelis.
Baca SelengkapnyaTidak hanya ceritanya yang menarik, komik ini juga memiliki tampilan indah dan bernilai seni tinggi karena dibuat di atas daun lontar.
Baca SelengkapnyaNovel sejarah merupakan karya sastra yang mengangkat kisah, peristiwa, atau kejadian di masa lalu.
Baca Selengkapnya