Gedung Penyimpanan Vaksin Covid-19 di Manokwari Terbakar
Merdeka.com - Kebakaran terjadi di Gedung Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada Jumat (8/1) sekitar pukul 05.20 Wit. Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, gedung yang terbakar tersebut merupakan tempat untuk menyimpan vaksin Covid-19.
"Gedung tersebut sudah di siapkan sebagai tempat penyimpanan vaksin Covid-19 yang tinggal menunggu pendistribusian dari provinsi," kata Adam saa dihubungi merdeka.com, Jumat (8/1).
Ia menegaskan, tidak ada vaksin Covid-19 dalam gedung tersebut. Gudang tersebut berisi vaksin dari penyakit lainnya seperti vaksin untuk cacar.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
"Vaksin masih di tingkat provinsi, yang ada di situ hanya vaksin-vaksin penyakit lain seperti vaksin cacar dan lain-lain, bukan vaksin untuk covid," tegasnya.
"Memang rencana bila vaksin covid sudah di ditribusi dari provinsi akan di taruh di situ. Laporan dari Kapolres Manokwari, tidak ada (vaksin covid). Karena vaksin covidnya masih di provinsi, belum di didtribusikan ke kabupaten," sambungnya.
Dugaan sementara, penyebab dari kebakaran gedung tersebut karena adanya korsleting listrik. Penyebab pasti kebakaran tersebut masih diselidiki oleh Polres Manokwari.
"Dugaan sementara penyebabnya hubungan arus pendek, tapi masih didalamin oleh Polres Manokwari. Apa ada unsur kesengajaan atau tidaknya," sebutnya.
Kronologi Kebakaran Gudang Vaksin
Adam menjelaskan, kejadian kebakaran ini awalnya diketahui oleh salah seorang saksi yang mendengar adanya suara ya mencurigakan pada pukul 04.30 Wit.
"Pada Pukul 04.30 Wit, Saksi atas nama Kurnia Ramdani bangun sholat dan mendengar adanya suara yang mencurigakan yang membuat penasaran. Sehingga mengintip di kaca jendela dan melihat Api sudah menyala di gedung P2P," jelasnya.
Kemudian, dia langsung keluar dari kamar dan langsung membangunkan kedua orang tuanya. Karena panik, orang tuanya langsung mengamankan surat-surat penting serta memindahkan mobil dan motor.
"Setelah itu saksi melihat api semakin besar, membantu memadamkan api dengan beberap masyarakat yang sudah berada di TKP," ucapnya.
Mengetahui kejadian itu, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 05.30 Wit. Selanjutnya, pada pukul 05.35 Wit, pihak PLN melakukan pemutusan jaringan listrik di lokasi sekitar.
"Pukul 05.37 Wit Kapolres Manokwari AKBP Dadang K. Wunjaya tiba di TKP dan memimpin personil Polres Manokwari untuk memadamkan api. Pukul 05.40 Wit, jaringan listrik di padamkan oleh pihak PLN," ungkapnya.
"Pukul 05.40 Wit, kendaraan Water Canon Polres Manokwari dan pemadam kebakaran tiba di TKP dan selanjutnya dilakukan pemadaman. Pukul 06.30 Wit Api berhasil di padamkan dan pada pukul 06.55 Wit, Tim Inafis Polres Manokwari melakukan Olah TKP. Pukul 07.20 Wit situasi di TKP secara umum dapat dikendalikan dalam keadaan aman dan tertib," sambungnya.
Adapun kerugian dalam kebakaran tersebut yakni, Pliser cool 7 buah, printer 5 buah, komputer 1 buah, Miskroscop cating 11 buah, alat rapit tes anti body 8 koli, AC 4 buah, meja kerja 22 buah, kursi 22 buah, lemari besar 5 buah, lemari besi 3 buah.
"Barang-barang tersebut habis terbakar dan tidak dapat difungsikan lagi," tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaGedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya