Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gedung Sate Jadi Tuan Rumah Pameran Produk Perkebunan 2018

Gedung Sate Jadi Tuan Rumah Pameran Produk Perkebunan 2018 Wagub Jabar UU Razhanul Ulum. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Gedung Sate menjadi tuan rumah gelaran pameran produk perkebunan dari seluruh Nusantara oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI. Pameran ini digelar sebagai bagian dari rangkaian Hari Perkebunan ke-61 Tingkat Nasional Tahun 2018.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian yang juga Ketua Panitia Pameran, Dedi Junaedi juga Menteri Pertanian 2009-2014 Anton Apriyantono membuka secara resmi pameran perkebunan ini di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Sabtu (8/12/18).

Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dedi Junaedi, pihaknya sengaja menggelar pameran ini di Gedung Sate. Jawa Barat merupakan bagian dari sejarah perkebunan nasional. Hingga saat ini Jabar pun masih memberikan kontribusi besar terhadap hasil perkebunan unggulan nasional.

Orang lain juga bertanya?

“Ratusan tahun lalu kolonial Belanda membangun perkebunan termasuk di Jawa Barat ini adalah salah satu pionir. Dan sampai sekarang terus menghasilkan aneka produk perkebunan yang diekspor ke berbagai negara,” ujar Dedi dalam sambutannya.

Pameran dengan Tema: "Sinergi dan Akselerasi Kejayaan Perkebunan" ini digelar mulai 8-10 Desember 2018 di Gedung Sate, Kota Bandung. Ada 103 boothpameran dengan jumlah 90 peserta. Terdiri dari 33 SKPD provinsi yang membidangi perkebunan, boothKementerian Pertanian, asosiasi, Dewan Komoditas, perusahaan swasta, yayasan, dan pemangku kepentingan lain terkait perkebunan dari seluruh Indonesia.

Selain pameran, ada pula workshop yang digelar oleh delapan Dewan Komositas dan Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia dengan narasumber para pejabat Eselon I dari Kementerian/Lembaga terkait, Dewan Komoditas, praktisi, dan pemangku kepentingan lain terkait perkebunan. Workshop akan membahas isu strategis terkini pembangunan perkebunan.

“Diharapkan melalui pameran ini dapat ditindaklanjuti melalui kontrak-kontrak bisnis untuk menambah akses pasar hasil perkebunan nasional,” harap Dedi.

Hal yang sama juga dikatakan Wagub Uu dalam sambutannya. Dia mengatakan bahwa awal mula sejarah perkebunan Indonesia berasal dari Jawa Barat. Hal ini berdasarkan cerita tanam paksa pada zaman Belanda dulu. Uu pun mencontohkan tanaman Akar Wangi yang merupakan produk asli Jawa Barat yang berasal dari Priangan Timur, yaitu Garut.

“Sejarah menyebutkan bahwa awalnya perkebunan bukan dari provinsi lain, tetapi adalah dari Provinsi Jawa Barat, sehingga perkebunan sekarang menyebar kemana-mana itu adalah awalnya dari Jawa Barat,” kata Uu.

Lanjut Uu, Jawa Barat terkenal dengan hasil perkebunan yang melimpah. Banyak hasil perkebunan unggulan berasal dari tanah Parahyangan. Seperti komoditas Teh, kata Uu berdasarkan catatan sejarah bahwa Teh berasal dari Jawa Barat. Selain itu, Jabar juga penghasil Kopi. Komoditas Kopi yang saat ini sedang gencar dikembangkan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat merupakan Kopi terbaik di dunia.

Uu menambahkan bahwa sesuai dengan visi dan misi Pemda Provinsi Jawa Barat lima tahun ke depan akan mengembangkan sektor perkebunan. Diantara program unggulan, yaitu program Satu Desa Satu Perusahaan dan Satu Pesantren Satu Produk. Program ini memanfaatkan hasil perkebunan serta lahan kosong.

“Di dalam (program Satu Desa Satu Perusahaan dan Satu Pesantren Satu Produk) ada pemanfaatan hasil perkebunan,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang, memberikan apresiasinya kepada Provinsi Jawa Barat. Bambang menilai Pemda Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu pemerintah daerah yang secara serius mengawal sektor perkebunan di Indonesia.

Namun, Bambang juga menilai bahwa kondisi sektor perkebunan Indonesia masih belum optimal dari sisi produktifitas. Meskipun dengan potensi yang begitu besar.

“Kondisi sebenarnya perkebunan Indonesia belumlah sempurna. Perkebunan Indonesia dengan potensi yang begitu besar tetapi kita belum mampu mengantarkan perkebunan untuk mencapai setidaknya yang optimal dari sisi produktifitas,” tutur Bambang

“Produktifitas berbagai komoditi kita masih relatif rendah. Ini tantangan buat kita semua,” tandasnya.

Pada 2017 lalu, komoditas perkebunan nasional memberikan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai Rp 471 Triliun. Berdasarkan catatan sampai akhir September 2018 ini sektor perkebunan telah memberikan kontribusi Rp 313 Triliun.

(mdk/paw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia
Rekam Jejak Perkebunan Teh di Gunung Dempo, Komoditas Lokal yang Mendunia

Kebun teh ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah
Sejarah Perkebunan Tlogo di Semarang, Perkebunan Kopi Peninggalan Belanda yang Punya Panorama Alam Indah

Selain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra
Jejak Sejarah Kelapa Sawit di Indonesia, Berawal dari Perusahaan Besar Milik Belanda di Pantai Timur Sumatra

Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.

Baca Selengkapnya
Melihat Bangunan Tua Bekas Pabrik Kakao Peninggalan Belanda di Garut, Masih Terjaga Keasliannya
Melihat Bangunan Tua Bekas Pabrik Kakao Peninggalan Belanda di Garut, Masih Terjaga Keasliannya

Perkebunan Bunisari Lendra dulunya merupakan salah satu perkebunan kakao terbaik di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Tertua di Indonesia, Begini Kisah Pabrik Gula Karangsuwung yang Melegenda di Cirebon
Tertua di Indonesia, Begini Kisah Pabrik Gula Karangsuwung yang Melegenda di Cirebon

Pabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia

Baca Selengkapnya
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20
Sejarah Kebun Teh Kayu Aro Jambi, Perkebunan Tertua di Indonesia Sejak Abad 20

Rupanya perkebunan tertua yang ada di Indonesia terletak di kaki Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi.

Baca Selengkapnya
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur
Pernah Jadi Buruh hingga Veteran, Begini Kisah Denny Roeshadi Berhasil Punya Kebun Kopi Tertua di Jawa Timur

Salah satu kebun kopi tertua di Indonesia ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, namanya De Karanganjar Koffieplantage.

Baca Selengkapnya
Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai
Gedung Tua di Semarang Ini Dulunya Jadi Saksi Eksploitasi Kayu Jati di Pulau Jawa, Kini Terbengkalai

Gedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya
18 November: Peringatan Hari Sawit Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya
18 November: Peringatan Hari Sawit Nasional, Ini Sejarah dan Tujuannya

18 November diperingati sebagai Hari Sawit Nasional.

Baca Selengkapnya
Kala Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat di Zaman Belanda, Maju karena Hasil Bumi namun Rawan Bencana Alam
Kala Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat di Zaman Belanda, Maju karena Hasil Bumi namun Rawan Bencana Alam

Dahulu Cianjur pernah maju saat menjadi ibu kota Jawa Barat, komoditas kopi dan tehnya jadi andalan Eropa.

Baca Selengkapnya
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus

Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah
Kilas Balik Perkebunan Karet di Aceh Timur, Komoditas yang Tak Kalah Berharga dari Rempah-Rempah

Perkembangan komoditas karet di wilayah Aceh Timur tak lepas dari peran para pengusaha kolonialisme Belanda.

Baca Selengkapnya