Gedung Sekolah Terbakar, Siswa SD di Karawang Belajar di Lantai
Merdeka.com - Pascagedung sekolah terbakar, siswa SDN Cicinde Selatan 1 kelas 5 A dan B di Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusari, Karawang, terpaksa harus menjalani proses belajar dengan melantai.
"Sekitar 74 siswa terpaksa belajar di lantai, di dua ruang kegiatan ekstra kuliner," kata Kepala Sekolah SDN Cicinde Selatan 1, Sudaryat, Kamis (18/7).
Dijelaskan Sudrayat, dua ruang kosong tersebut, sebelumnya digunakan untuk kegiatan olahraga dan kesenian, namun kini terpaksa digunakan meski tidak ada kursi dan meja.
-
Kenapa siswa di SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
-
Bagaimana kondisi bangunan SDN Cipaku saat ini? Yang tersisa di antaranya dinding, pondasi antara tembok dengan lantai dan logo dari beton bertuliskan SDN Cipaku yang sudah tidak utuh.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
"Mereka harus belajar di lantai tanpa alas, karena tidak ada fasilitas meja dan kursi," jelasnya.
©2019 Merdeka.com/bram salamDengan kondisi ini, siswa juga kurang konsentrasi lantaran tidak adanya papan tulis. Mereka harus menengadah untuk melihat guru atau sekadar mendapat penjelasan guru yang duduk di atas kursi sambil memberikan pelajaran.
"Belajar di lantai dingin pengen punya kelas baru. Mau dibuatin kelas baru aja," ujar Dinda siswi kelas 5A SDN Cicinde Selatan 1.
Sebelumnya dua ruang kelas dan satu ruang guru hangus terbakar pada Rabu (17/7) sekitar pukul 12.30 WIB, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting aliran listrik. Gedung sekolah yang terbakar masih dipasangi garis polisi oleh pihak Kepolisian Resor Karawang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Selengkapnya