Gedung Setneg, tempat kongko sosialita di zaman Belanda
Merdeka.com - Gedung Sekretariat Negara (Setneg) yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan terbakar pada Kamis (21/3) sore. Amukan si jago merah itu mengakibatkan rapat terbatas SBY dengan para menteri terpaksa dihentikan. Meski api melalap hampir sebagian besar gedung, pihak istana menegaskan, tidak ada korban atau dokumen penting yang terbakar.
Gedung Setneg merupakan bangunan peninggalan Belanda yang berada di lingkar Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Juanda, dan Jalan Veteran III, Jakarta Pusat. Gedung tersebut salah satu saksi sejarah pemerintahan Belanda di Indonesia.
Zaman kolonial Belanda, gedung tersebut bernama Harmonie Societiet ketika didirikan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Reinier de Klerk tahun 1776. Sebenarnya Gedung Harmonie berada di kawasan benteng pertahanan bernama Rijswijk yang bertujuan untuk menjaga jalan masuk kota dari arah selatan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Apa yang roboh di Alun-alun Pataraksa? Netizen Indonesia dikejutkan dengan video Alun-alun Pataraksa di Kabupaten Cirebon yang roboh.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Namun seiring waktu, bangunan itu beralih menjadi tempat perkumpulan (societeit) dan pesta orang Belanda. Sementara pengerjaannya mulai dilaksanakan pada tahun 1810, pada pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels.
Daendels memerintahkan anak buahnya bernama Mayor Schultze yang telah merancang istana di lapangan Banteng untuk merancang gedung perkumpulan di Rijswijk. Awalnya, bangunan untuk pertemuan itu berada di Jalan Pintu Besar Selatan. Namun, karena kawasan itu semakin kotor, Daendels memindahkan bangunan tersebut ke pojok Jalan Veteran dan Majapahit.
Pembangunan Daendels kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Jenderal Inggris Raffles dan dibuka secara resmi pada Agustus 1868. Pembukaan gedung ini bertepatan dengan perayaan ulang tahun Ratu Charlotte dari Inggris.
Pada tahun 1985, untuk kebutuhan pelebaran jalan dan tempat parkir kantor Sekretariat yang mengakibatkan, gedung Harmonie dirobohkan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gedung tersebut merupakan tempat sosialita orang-orang Belanda. Sayangnya, kini gedung tersebut sudah dihancurkan untuk dijadikan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaDulu para pengikut Freemason memakai jubah hitam untuk menjalani ritual di gedung tua itu.
Baca SelengkapnyaSelabintana dulunya merupakan tempat berlibur orang-orang Eropa dari Batavia.
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca SelengkapnyaGedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaSejak didirikan pada 27 Juni 1830, tempat ini kerap dianggap kontroversial.
Baca SelengkapnyaBanyak peninggalan stasiun yang kini sudah jadi satu dengan perkampungan penduduk
Baca SelengkapnyaDulu gerbang ini jadi simbol kejayaan di Batavia. Namun sayang nasibnya tragis.
Baca SelengkapnyaPernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBekas landasan pacu bandara kini telah padat oleh rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya.
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaBenteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.
Baca Selengkapnya