Geger Mayat Bayi Ditemukan di Kuburan Muara Enim, Diduga Hasil Hubungan Gelap
Merdeka.com - Warga Sukamaju, Muara Enim, Sumatera Selatan, geger dengan penemuan mayat bayi di tempat pemakaman umum (TPU) setempat. Polisi menduga korban dilahirkan dari hubungan gelap dan pelakunya sedang diburu.
Penemuan diawali bau menyengat yang tercium sejumlah penggali kubur di TKP, Jumat (12/5). Mereka melakukan pencarian dan menemukan mayat tersebut.
Mayat bayi laki-laki itu dibalut kain putih di dalam kardus air mineral. Kondisinya sudah mengalami pembusukan yang diduga tewas lebih dari sepekan.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Ditemukan juga baju kaos lengan panjang warna putih dan warna coklat di lengan baju bertuliskan eight dan bergambar beruang dengan tulisan happy bear. Semua temuan itu diamankan polisi sebagai barang bukti.
"Mayat bayi itu sedang diautopsi, untuk sementara disebutkan berusia satu bulan dan meninggal lebih dari seminggu," ungkap Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi.
Dari olah TKP, mayat bayi itu sengaja dibuang orangtuanya dengan dugaan hasil hubungan gelap. Penyidik bekerja keras menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku.
"Kita belum tahu dibunuh atau sengaja dibuang saat masih hidup, petugas sedang menyelidiki," ujar dia.
Untuk penyelidikan, petugas mengevakuasi korban ke kamar mayat RS HM Rabain Muara Enim. Kasus ini tengah diselidiki kepolisian setempat.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat bayi di kap mobil itu terbungkus kain berwarna hitam
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca Selengkapnya