Geger penyayatan di Yogya, polisi cium indikasi kenakalan remaja
Merdeka.com - Warga Yogyakarta tengah diresahkan dengan rangkaian aksi penyayatan terhadap sejumlah pengendara sepeda motor. Hingga kini, sudah dua korban yang melaporkan kejahatan tersebut kepada kepolisian, yakni NER (12), siswa Sekolah Dasar (SD) dan juga Neli Ratna (18), mahasiswi. Keduanya disayat di lengan kanan dengan luka sepanjang 10 cm.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri meyakini, polisi mencium indikasi kasus penyayatan tersebut dilakukan sekelompok remaja.
"Segala indikasi itu, kemungkinan itu iya (kenakalan remaja)," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, di Jakarta Selatan, Kamis (28/4).
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Hingga saat ini, Boy mengatakan polisi masih mendalami serangkaian kasus penyerangan dengan pola yang sama.
"Kita sedang mendalami dulu, pola kejahatannya, pola waktunya bagaimana kemiripan satu dengan yang lain, jadi memang dilakukan oleh orang yang sama tentu suatu perbuatan yang melanggar hukum," ujarnya.
Apa yang telah dilakukan masih belum menemukan titik terang terhadap pelaku tersebut, namun Boy menegaskan pelaku bisa segera terungkap.
"Masih semuanya didalami, diselidiki kita berkeyakinan tidak lama lagi," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku sudah diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Tarogong Kidul untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam mengatakan dua terduga pelaku penganiayaan berhasil diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaNiat hendak melaju kencang, si pemotor justru mengalami hal tak terduga.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaTemuan tersebut setelah kepolisian melakukan tes urine terhadap puluhan remaja yang diamankan itu.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca Selengkapnya