Geger Suara Ledakan Misterius di Buleleng, BMKG Sebut Berasal dari Anomali Sinyal
Merdeka.com - Masyarakat di Kabupaten Singaraja, Buleleng, Bali dikejutkan dengan adanya suara ledakan pada sekira pukul 10.00 Wita pagi, Minggu (24/1/2021).
Staff of Server Pusat Gempa Bumi Regional wilayah III Denpasar, Bali, Indira menjelaskan fenomena yang terjadi di wilayah Buleleng tersebut adalah anomali sinyal yang diterima pada sensor sinyal di wilayah tersebut.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat ada suara ledakan di wilayah Buleleng. Saat kami cek itu adalah anomali sinyal yang terekam pada sinyal milik BMKG yang berada di Singaraja. jadi itu bukan sinyal deteksi gempa bumi," katanya saat ditemui di Kantor BMKG Bali, Minggu (24/1/2021).
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Mengapa suara ledakan tidak dikaitkan dengan gempa bumi? Namun, mereka tidak menemukan peristiwa yang bersamaan dengan gempa bumi, sehingga memperkuat asumsi bahwa suara-suara ini tidak disebabkan oleh aktivitas seismik.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
Ia melanjutkan, anomali sinyal tersebut terdeteksi dari sensor BMKG yang berada di Singaraja saja. "Bukan sensor gempa bumi. Karena suara ledakan tersebut hanya bisa diterima satu sensor saja. Sementara dua sensor skinyal terdekat adalah Seririt dan Kintamani tidak mendeteksi adanya suara tersebut," ujar dia.
Ia melanjutkan, anomali sinyal tersebut terdeteksi dari sensor BMKG yang berada di Singaraja saja. "Bukan sensor gempa bumi. Karena suara ledakan tersebut hanya bisa diterima satu sensor saja. Sementara dua sensor skinyal terdekat adalah Seririt dan Kintamani tidak mendeteksi adanya suara tersebut," ujar dia.
Menurutnya, getaran yang terekam di layar seismik terekam sepanjang 20 detik dan tidak bisa diketahui luas getarannya sampai sejauh mana. "kalau ukuran getarannya 1,1 magnitudo dan ini hanya terekam di satu sensor sinyal di wilayah Singaraja saja. Karena ini bukan sinyal gempa bumi," kata Indira.
Reporter: Dewi Divianta
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaPVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang statusnya masih aman.
Baca SelengkapnyaGempa bumi ini menjadi perhatian serius BNPB untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Baca SelengkapnyaGempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaFenomena suara ledakan keras yang terdengar dari langit telah dilaporkan di banyak tempat di dunia selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaAnalisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaGempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.
Baca SelengkapnyaPetugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca Selengkapnya