Geger video berselawat dengan langgam dangdut 'Sakitnya Tuh Di Sini'
Merdeka.com - Selawat merupakan salah satu cara orang muslim berdoa dan memohon berkah untuk Nabi Muhammad SAW agar tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu mendapatkan keselamatan. Tentunya hal ini harus dilakukan dengan khusyuk untuk memuliakan dan menghormati.
Tapi bagaimana kalau langgam selawat bernada lagu dangdut. Seperti dilakukan warga di Sampang, Madura. Mereka berselawat dalam rangka menyambut Hari Maulid Nabi, Rabu (21/1) lalu menggunakan langgam dangdut yang seperti nada lagu berjudul "Sakitnya Tuh di Sini". Suasana yang tiba-tiba khusyuk seketika berubah ramai dengan beberapa warga yang berjoget mengikuti irama musik.
Acara selawat menggunakan nada dangdut ini diabadikan melalui video kemudian diunggah oleh akun Shofiya Majeed ke media sosial Youtube dengan judul "Sholawat, lagu: Sakitnya Tuh Disini".
-
Bagaimana cara baca sholawat Nabi? Cara mengamalkan sholawat Nabi, secara sederhana dapat diamalkan kapan saja dan di mana saja. Seperti diamalkan setelah shalat atau dibaca sebagai dzikir harian.
-
Gimana cara membaca sholawat? Amalan ini dapat dilakukan kapan saja, baik dibaca sebagai dzikir setelah sholat maupun dibaca kapan pun untuk mengisi waktu luang.
-
Bagaimana cara membaca sholawat Nabi? Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali MuhammadArtinya: 'Ya, Allah. Beri-lah selawat (sanjungan) kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW.'
-
Bagaimana cara membaca Sholawat Nabi? Mengutip dari Liputan6, bacaan shalawat 3x merupakan amalan terbaik yang dianjurkan Allah SWT untuk dilantunkan setiap hari.
-
Bagaimana cara membaca Shalawat Nabi Muhammad? Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa shallaita ‘alaa aali Ibrahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa azwajihi wa dzurriyatihi, kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim fil ‘alamiina innaka hamiidum-majiid.
Sebenarnya, bolehkan berselawat dengan mengubah langgam yang selama ini dipakai seperti pakai langgam dangdut. Menanggapi hal ini, Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub tidak membenarkan mengubah langgam selawat. Menurutnya, lagu yang digunakan dan joget yang dilakukan warga sudah mencerminkan sikap tidak menghormati Nabi Muhammad.
"Tidak dibenarkan yang seperti itu. Dari lagunya, jogetnya itu akhirnya itu tidak menghormati kepada siapa kita berselawat. Selawat itu kan berdoa tapi kalau dengan cara seperti itu ya tidak menghormati, malah melecehkan doa," Kata Yaqub ketika dihubungi, Kamis (17/9).
Yaqub mengatakan, berselawat harus mengikuti lima ketentuan yang berlaku. Seperti huruf harus dibaca dengan jelas, dan panjang pendek (tajwid) yang tepat.
"Kalau panjang pendeknya (tajwid) berbeda itu sudah berbeda makna, apalagi ini kan doa," imbuh Yaqub.
Selain itu, nada yang digunakan bukanlah lagu orang-orang fasik, tidak memaksakan diri untuk berselawat mengikuti lagu, dan harus dilakukan dengan tata krama. Menurutnya, jika selawat disesuaikan lagu akan mengubah tajwid dalam selawat itu sendiri.
"Harus pakai kaidah yang ada. Hurufnya tetap, panjang pendeknya tetap ada. Kalau yang pendek dipanjangkan itu sudah mengubah makna. Apalagi dengan joget itu sudah melecehkan, tidak ada tata krama seperti yang sudah saya sebutkan," tandasnya.
Berikut video warga berselawat dengan langgam dangdut:
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sholat adalah ibadah wajib bagi umat Islam, ketahui tata cara dan bacaannya.
Baca Selengkapnya