Gelang nama beda saat dikubur, bayi di Palembang diduga tertukar
Merdeka.com - Pasangan suami istri, Fatimah dan Win, warga Desa Sungai Odok, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dibuat kaget menemukan gelang di lengan kanan jenazah bayinya saat hendak dimakamkan. Ini dikarenakan gelang itu tertulis nama orang tua yang sama-sama melahirkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hoesin Palembang.
Temuan itu pun membuat keluarga bertanya-tanya. Keluarga menaruh curiga bayi perempuan yang meninggal tersebut bukan anaknya alias tertukar dengan pasien lain.
Menurut Mustar, keluarganya bernama Fatimah melahirkan seorang bayi perempuan RSUP Moehammad Husin Palembang, Sabtu (8/10) pukul 11.55 WIB. Kemudian, dalam perawatan bayi tersebut diberi gelang menunjukkan identitas dengan nama Fatimah. Satu jam sebelumnya, pasien lain bernama Sumarni juga melahirkan seorang bayi perempuan di rumah sakit yang sama.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Dimana tengkorak ibu dan anak ditemukan? Dua kerangka manusia dari abad pertengahan yang diduga seorang ibu sedang memeluk anaknya ditemukan di Italia. Kerangka itu ditemukan pekerja ketika sedang mengerjakan proyek pembangunan alun-alun Piazza Costa di kota pesisir Fano, Provinsi Presaro Urbino.
-
Siapa yang menemukan makam bayi perempuan? Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
-
Dimana sepasang kekasih ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Kedua bayi tersebut lahir secara prematur dengan kandungan berusia sekitar delapan bulan. Bayi Fatimah berbobot 1.700 gram, sedangkan bayi Sumarni lebih ringan, yakni 1.300 gram. Lantaran kondisi bayi Fatimah memburuk, keesokan harinya dinyatakan meninggal dunia karena mengalami pendarahan di hidung dan mulut.
Saat itu, keluarga Fatimah menerima pasrah dengan nasib anak keduanya tersebut. Keluarga memutuskan membawa jenazahnya ke desa untuk dimakamkan. "Tadinya pasrah bayi keluarga kami meninggal," ungkap Mustar saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/10).
Namun saat bayi yang sudah terbalut kain kafan milik rumah sakit tersebut hendak dimandikan untuk dimakamkan, keluarga melihat ada gelang masih terpasang di lengan kanan bayi. Saat dilepas, justru gelang itu bukan tertulis nama Fatimah, tetapi nama orang lain yakni Sumarni.
"Kami bingung kok gelangnya bukan nama Fatimah, tapi nama orang lain. Gelang itu masih terpasang di lengan kanan, padahal sudah dikafani," ujarnya.
Dengan kejanggalan tersebut, keluarga Fatimah curiga bayi yang meninggal tersebut merupakan milik pasien lain. "Kami yakin bayi ini tertukar, buktinya ada gelang nama orang lain," tukasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Ary menerangkan, pihaknya akan mengambil sampel DNA dari bayi.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaRauf mengungkapkan fakta baru dalam kasus dugaan anaknya tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca Selengkapnyaawal mula timbulnya kejanggalan tumbuh didalam benaknya itu ketika ia melihat bayinya yang kedua kalinya di sebuah ruangan NICU.
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaHal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca Selengkapnya