Gelar Aksi, Mahasiswa Lempar Telur ke Gedung KPK
Merdeka.com - Pengunjuk rasa beratribut Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Milenial Indonesia kembali melemparkan telur saat berunjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta. Telur-telur dilemparkan ke arah lobi gedung KPK dan mengenai kaca-kaca di depan lobi gedung KPK.
Selain melempar telur, aksi mereka juga diwarnai dengan pembakaran ban. Saat ini, pengunjuk rasa beratribut PMII tersebut sudah membubarkan diri. Sisa-sisa pecahan telur saat ini sedang dibersihkan oleh petugas kebersihan KPK.
Dalam tuntutannya kali ini, PMII menyatakan tiga sikap, yakni meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik oknum dan kelompok tertentu, mendesak pemberhentian secara tetap pimpinan KPK periode 2015-2019 dan segera lantik pimpinan KPK periode 2019-2023, dan mendukung pengesahan UU KPK hasil revisi oleh DPR.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama pun mengimbau agar para massa aksi segera membubarkan diri.
"Kita sudah melakukan upaya-upaya pendekatan dengan korlapnya untuk segera membubarkan diri. Ini tadi barusan dapat informasi mereka selesai membacakan statemennya, setelah itu mereka akan membubarkan diri," ujar Bastoni di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/9).
©Liputan6.com/Fachrur RozieMenurut Bastoni, aksi yang dijalankan di depan Gedung KPK terbilang wajar, meski massa aksi sempat merusak security barier atau kawat besi milik aparat kepolisian.
"Ya itu memang resiko ya. Memang barier itu disiapkan sebagai penghalang. Memang resikonya akan dirusak. Tapi itu tidak apa-apa. Itu hanya penghambat jangan sampai massa masuk ke dalam," ujarnya.
Permintaan massa aksi sendiri yakni agar pimpinan KPK jilid V, Agus Rahardjo cs mengundurkan diri. Selain itu, massa aksi juga meminta agar bisa bertemu dengan pimpinan KPK. Terkait hal tersebut, Bastoni meminta kepada massa aksi agar kembali lagi esok jika ingin bertemu dengan perwakilan dari KPK.
"Nanti kita sarankan mereka supaya kembali lagi besok untuk melakukan pertemuan dengan pihak KPK," tutupnya.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa menuntut penangkapan Harun Masiku ini turut diwarnai dengan aksi bakar ban yang menimbulkan kepulan asap hitam memasuki area Gedung KPK.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaRatusan massa membentangkan spanduk di gerbang lalu membakarnya
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca Selengkapnya