Gelar Korinwas, BAPETEN ingin bedah bahaya zat radioaktif yang rawan diselundupkan
Merdeka.com - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan mengadakan konferensi informasi pengawasan (korinwas) pada 25 Oktober mendatang. Korinwas ini hanya salah satu instrumen dari BAPETEN untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya pengawasan terhadap semua fasilitas dan bahan yang mengandung zat radioaktif.
BAPETEN sering melakukan pelatihan dan focus group discussion (FGD) dengan instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Namun, itu semua sifatnya lebih banyak monolog. Pelatihan hanya untuk pengembangan kompetensi lembaga dan sumber daya manusianya.
Sementara korinwas dianggap lebih efektif karena melibatkan banyak pihak dalam satu kesempatan. Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir BAPETEN Dedik Eko Sumargo mengungkapkan latar belakang dilaksanakan korinwas. Ini bermula dari kesulitan Bapeten dalam mengeksekusi pemasangan Radiation Portal Monitor (RPM) di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
-
Mengapa Belanda membangun pertahanan di Banten? Meriam tersebut turut menggambarkan adanya jejak pertahanan militer di wilayah perairan laut Jawa, di mana ketika itu Daendels membangun antisipasi militer di selat Sunda untuk menghalau pasukan Inggris.
-
Apa tujuan Mentan di Barito Kuala? “Pertanian adalah sektor yang paling siap memperbaiki, membahagian dan mensejahterakan hidup manusia adalah pertanian. Oleh karena itu, pertanian di Barito Kuala harus semakin bagus walaupun dihadapkan dampak perubahan iklim ektrim, El Nino karena air masih tersedia. Kegiatan tanam harus terus kita lakukan,“ kata SYL pada acara panen dan tanam di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Barito Kuala.
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Apa fokus utama diskusi BPIP? Tema diskusi yakni 'Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara' dan berfokus pada upaya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan etika yang dihadapi oleh para pejabat publik.
-
Di mana Relawan Bakti BUMN melakukan konservasi laut? Program ini serentak digelar pada 15 hingga 17 Agutsus di 10 titik lokasi. Antara lain Meunasah-Aceh, Pandeglang-Banten, Sukabumi-Jawa Barat, Sragen-Jawa Tengah, Kulonprogo-DIY, Malang-Jawa Timur, Penglipuran-Bali, Lombok-NTB, Namlea-Maluku dan Jayapura-Papua.
Padahal saat itu sudah terbit surat edaran dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk memperkuat dan memasang RPM di semua pelabuhan. Ternyata, surat edaran itu tidak sampai kepada seluruh stakeholder. Dedik pun mengusulkan kepada Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto dan Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Khoirul Huda agar isu mengenai keamanan nuklir diangkat ke tingkat strategis dan digaungkan secara nasional.
Terlaksanalah korinwas pertama pada 2015 disusul yang kedua setahun berikutnya. Memang tema yang diangkat tidak berkesinambungan tapi disesuaikan dengan isu yang sedang berkembang dan mendesak. Tahun ini, BAPETEN berusaha membedah bahaya zat radioaktif dan limbah nuklir yang rawan diselundupkan. Ini tentunya menjadi ancaman serius bagi keamanan.
"Kalau masuknya ilegal itu pasti tujuannya bukan damai, tapi untuk terorisme, sabotase, dan kriminal," ujarnya.
Dengan membahas di korinwas, kata Dedik, BAPETEN ingin menerapkan pertahanan berlapis di wilayah laut. Jadi, setiap penyelundupan akan dihadang sejak digaris terluar laut Indonesia. Untuk itu, BAPETEN mengajak diskusi semua lembaga pemangku kepentingan dan kebijakan.
"Program nasional bisa mendapatkan dukungan penuh," ucapnya.
Infrastruktur sistem keamanan nuklir nasional itu harus segera dibangun dan dioperasikan secara komprehensif. Korinwas juga coba menggugah sisi bisnis yang bisa digarap oleh industri nasional. Maka, BAPETEN mengundang pula para pelaku industri keamanan nasional. Salah satu yang sudah menemui titik cerah adalah adanya konsorsium: PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN), Universitas Gadjah Mada, dan
Badan Teknologi Nuklir Nasional (Batan).
Konsorsium ini akan menggarap pembuatan RPM. "Agar kedaulatan infrastruktur tidak tergantung pada negara lain," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaPerairan Batam memiliki wilayah strategis yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan terletak di jalur perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkuat kerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba
Baca SelengkapnyaGandeng Stakeholder, KKP Gelar Operasi Pencegahan Benih Bening Lobster Diselundupkan Lewat Bandara
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaOceanX akan memulai serangkaian ekspedisi penelitian di Indonesia dengan kapal OceanX plorer
Baca SelengkapnyaMayoritas penyelundupan yang dihalau BC Batam merupakan tembakau tanpa bea cukai dan minuman beralkohol ilegal.
Baca SelengkapnyaBarantin merupakan peleburan 3 lembaga di bawah Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta fungsi Pengawasan KSDAE Kementerian LHK.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan tujuan pembangunan giant sea wall adalah untuk menyelamatkan manusia.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca Selengkapnya