Gelar Lomba Hari Lingkungan Hidup, Menteri Siti Sebut Pandemi Lahirkan Solusi
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan pandemi saat ini menjadi pembelajaran untuk melahirkan berbagai solusi, yang tidak hanya mengatasi penderitaan akibat pandemi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan peradaban manusia.
Hal tersebut diungkapkan Siti saat memberikan apresiasi kepada generasi muda pemenang Lomba Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2021, sekaligus memperingati Puncak Acara Hari Ulang Tahun RI ke-76.
"Lomba yang diselenggarakan mendapat respons sangat positif dari pelajar SMP, SMA dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan banyaknya peserta yang menyampaikan hasil karyanya untuk dilombakan. Ini menjadi bukti bahwa kondisi pandemi Covid-19 tidak membatasi kreativitas masyarakat untuk memberikan kontribusi yang baik kepada lingkungan dan alam kita," kata Siti dalam arahannya. Dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (19/8).
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
Acara dikemas di dalam Webinar Kita Bincang Santai 'Kita Bisa' yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo berulang kali mengajak untuk melakukan adaptasi. Juga tantangan bagi pemuda Indonesia, untuk menjadi pelopor bermigrasi ke cara-cara baru di era Revolusi Industri 4.0 sehingga bisa bekerja lebih efektif, lebih efisien, dan lebih produktif, dengan situasi yang ada.
Perubahan dan penyesuaian dalam penanganan aspek lingkungan era pandemi, lanjut Siti, harus ada referensinya dan harus beraktualisasi. Kolaborasi dibutuhkan untuk bersama membangun langkah-langkah ke depan dalam kolaborasi. Siti mendukung upaya pengembangan lanjut dari langkah-langkah yang sudah dirintis dengan baik oleh pelajar, mahaiswa dan dunia kampus.
"Lomba Desain Pemulihan Lingkungan, Lomba Video Sinematik Lingkungan, dan Lomba Karya Tulis Populer memberikan indikasi bahwa tantangan Bapak Presiden sudah mulai menemukan jawabannya secara positif dan nyata mendapatkan sambutan dari generasi muda Indonesia. Guna menyonsong langkah-langkah Indonesia dalam menghadapi tantangan bidang lingkungan, dampak perubahan iklim, bencana hidrometeorologis, keseimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan dan tentu yang utama dan sangat dekat harus kita selesaikan yakni tantangan pemulihan lingkungan," ungkap Siti.
Lomba Peringatan Hari Lingkungan Hidup yang telah memasuki tahun kedua ini berhasil menjaring banyak peserta, ide dan juga gagasan dalam upaya perlindungan dan pengelolan lingkungan hidup dan juga pelestarian hutan di Indonesia yang dicermikan dengan tema 'Generation Restoration: Reimagine, Recreate, Restore'.
Rangkaian perlombaan HLH tahun 2021 terdiri dari:
1. Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tahun 2021, peserta ditantang untuk memberikan gagasan pemulihan untuk rencana pembangunan Ekoriparian Arboteum Sempaja dan Pemulihan Lahan Rumpin yang terintegrasi Persemaian KLHK Rumpin. Jumlah Peserta yang terdaftar sebanyak 379 Peserta dengan latar belakang mahasiswa yang terdiri dari 27 Perseorangan dan 106 kelompok dan berasal dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia dan 1 perguruan tinggi luar negeri.
Berikut daftar pemenang lomba:
- Juara Utama, Tim ITUP dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia untuk Kategori Pemulihan Lahan.- Juara Favorit Desain, Tim TIGA dari Universitas Udayana dan Universitas Warmadewa untuk Kategori Ekoriparian.
- Juara Favorit Konsep Pemulihan, Tim SERUNI dari IPB University untuk Kategori Pemulihan Lahan.
- Favorit Pemberdayaan Masyarakat, Tim Abimantrana dari Institut Teknologi Sepuluh November untuk Kategori Ekoriparian.
2. Lomba Video Sinematik Lingkungan diikuti oleh 134 peserta yang mengangkat tema terkait dengan kampanye untuk menjadi generasi restorasi dalam upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Berikut daftar pemenang lomba:
- Juara 1, Tim Draft Kuliah dari Wanagama UGM dengan judul 'Semangat Restorasi Wanagama Gunungkidul'.
- Juara 2, Tim Ngabukit Diraini dari Saka Kalpataru Belitung Timur dengan judul 'UCA REFORESTATION'.
- Juara 3, Tim A. Alif Rozin Natsir dari UIN Alauddin Makassar dengan judul 'Anak Sungai Rammang Rammang'.
3. Lomba Karya Tulis Populer diikuti oleh 326 peserta yang berasal dari 206 pelajar Sekolah Menengah Atas dan 120 pelajar dari Sekolah Menengah Pertama seluruh Indonesia. Berikut daftar pemenang lomba:
Kategori SMP
- Juara 1, Rebecca Manurung dari SMP Kristen Tunas Bangsa - Lippo Cikarang, dengan judul 'Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Danau Toba'.
- Juara 2, Naysilla Cahaya Purwandini dari SMP Al Kautsar Malang, dengan judul 'Merubah Polusi Sentra UMKM Mebel Menjadi Kreasi Bometasarge (Boneka Media Tanam Serbuk Gergaji)'.
- Juara 3, Dimitria Nareswari dari SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, dengan judul 'Menjaga Bumi Ala Generasi Muda Masa Kini'.
Kategori SMA
- Juara 1, Sayyidah Fatimah Azzahra dari PKBM Zam-Zam, dengan judul 'Lahan Gambut, Superhero Yang Terlupakan'.
- Juara 2, Aulia Nur Zahro & Shofiana Nur Azizah dari MAN 2 Ponorogo dengan judul 'Mengubah Wajah Bumi: Penghijauan Dari Rumah'.
- Juara 3, Annisa Amelia Rosa & Azaria Dian Khoirunnisa dari SMA Negeri 02 Semarang dengan judul 'Eco Enzyme: Limbah Serbaguna Proteksi Air Bumi'.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di wilayah Bogor membaik seusai diguyur hujan hasil modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.
Baca SelengkapnyaEnergi dan pertambangan, kata Jokowi, menjadi sektor yang paling terdampak apabila lingkungan buruk.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaMenurut Pratikno, Industri memiliki peran strategis dalam memerangi krisis iklim.
Baca SelengkapnyaKLHK kembali berikan apresiasi kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atas partisipasi aktif dalam melaksanakan pembinaan Program Kampung Iklim.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaDalam kongres tersebut, salah satu pembahasan yang diangkat yakni soal Ibu Kota Negara (IKN),
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca Selengkapnya