Gelar ORI difteri, Dinkes Kota Tangerang targetkan 618 ribu anak ikut vaksin
Merdeka.com - Sejumlah daerah menggelar outbreak response Immunization (ORI) Difteri hari ini. Salah satunya Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Pekan ORI di Kota Tangerang dilakukan dilakukan di sejumlah sekolah dan posyandu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi, menyebutkan pelaksanaan perdana ORI difteri ini dilakukan serentak guna meniadakan kasus difteri yang masuk dalam KLB di Provinsi Banten ini.
"Titik pelaksanaan enggak hafal, kita membuka posko di 33 Puskesmas, Sekolah dan Posyandu," kata Liza saat ditemui di SDN 3 Karawaci, Kota Tangerang, Senin (11/12).
-
Bagaimana cara mencegah penularan difteri? Cara mencegah penularan difteri adalah solusi terbaik untuk terhindar dari penyakit ini. Berikut beberapa cara mencegah penularan difteri: Melakukan imunisasi difteri lengkap sesuai dengan usia. Imunisasi difteri dapat dilakukan setiap 10 tahun sekali atau sesuai dengan anjuran dokter.Mencuci tangan dengan sabun cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas yang memungkinkan kontak dengan orang lain atau benda-benda yang terkontaminasi.Membersihkan rumah secara rutin terutama pada ruangan dan tempat tidur. Gunakan lap basah atau handuk bersih untuk membersihkan permukaan yang kotor atau berdebu. Menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit atau memiliki gejala difteri. Jika harus bersentuhan dengan orang tersebut, gunakan masker atau sarung tangan untuk melindungi diri sendiri.Menjaga kebersihan mulut dan gigi. Gigi kering dapat menyebabkan luka borok pada kulit yang mudah terinfeksi bakteri penyebab difteri.Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah dehidrasi.
-
Bagaimana cara mencegah difteri? Cara mencegah difteri yang paling efektif adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin difteri biasanya diberikan bersamaan dengan vaksin tetanus dan batuk rejan dalam imunisasi DPT.
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Mengapa difteri berbahaya? Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:MiokarditisNeuritisPenyumbatan saluran napasGagal ginjalKelumpuhan Dalam beberapa kasus, difteri bisa berakibat fatal. Secara keseluruhan, 5–10% orang yang berkontraksi infeksi akan mati.
Dengan dibukanya posko ORI Difteri, pihaknya menargetkan sekitar 618 ribu anak-anak di Kota Tangerang, mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut.
"Sasaran kami usia 1-18 tahun untuk 618 ribu anak-anak," katanya.
Tujuan lainnya dari kegiatan Ori KLB Difteri agar tidak ada lagi masyarakat terutama para orangtua yang antiimunisasi.
"Kami berharap orang tua aktif mendatangi posko di Puskesmas dan Posyandu yang ada, karena kalau sekolah ini sudah mulai libur," kata dia.
Untuk di Kabupaten Tangerang, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) pada Dinas Kesehatan setempat, Hendra Tarmizi, menambahkan pelaksanaan vaksinasi difteri ini dilakukan tiga tahapan, pada Bulan Desember 2017, Januari dan Juli 2018. Kegiatan ini diharapkan menyasar 1,1 juta anak-anak di Kabupaten Tangerang.
"Kita fokuskan di posyandu atau 44 puskesmas di Kabupaten Tangerang," terangnya (11/12/2017).
Dia mencatat KLB difteri di Kabupaten Tangerang ada 30 kasus terhitung sejak pertengahan Agustus hingga Desember 2017.
"Sepanjang 2017 ada 30 kasus, dua di antaranya meninggal dunia," kata Tarmizi.
Dia berharap , tak ada lagi orangtua di Kabupaten Tangerang yang tidak memvaksinasi anaknya.
"Kami minta sekarag jangan takut imunisasi, meski dampaknya panas tapi cuma sehari- dua hari, karena manfaatnya berkepanjangan," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca Selengkapnya910 orang dari 1.917 penyitas lainnya berhasil tersupresi. Namun bukan berarti sembuh, melainkan potensi penularannya sudah berkurang.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan mencegah anemia serta mendukung penurunan angka stunting di wilayah Tangsel.
Baca Selengkapnya