Gelar Ratas, Jokowi Petakan Sejumlah Masalah Destinasi Pariwisata Prioritas
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama menteri kabinet kerja terkait pengembangan destinasi pariwisata prioritas di kantornya Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
Dalam rapat tersebut, Jokowi memaparkan beberapa masalah terkait pariwisata yang ada di lapangan usai mengunjungi beberapa wilayah mulai dari Mandalika, Toba, Manado, Labuan Bajo.
Jokowi mengatakan, di daerah tersebut ada beberapa masalah. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mulai dari pengendalian tata ruang harus dibenahi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Kenapa Jokowi berkunjung ke Gorontalo? Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.
-
Apa tujuan utama Jokowi ke Bali? Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Bali dalam rangka menghadiri Indonesia-Africa Forum (IAF) Ke-2, pada Minggu, 1 September 2024.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang Jokowi temukan saat mengunjungi Lampung? Jokowi dan rombongan bak 'offroad' melewati terusan Ryacudu, Lampung Selatan. Ekspresi Jokowi saat 'offroad' di Lampung.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
"Dari pengamatan yang saya dapatkan di lapangan, ada masalah, masih ada problem pengaturan dan pengendalian Tata ruang yang masih kita benahi. Terakhir ada masalah di Sulawesi Utara juga di Labuan Bajo, yang kita harapkan di Toba yang saya lihat juga masih ada," kata Jokowi saat membuka rapat.
Kemudian infrastruktur menuju destinasi wisata kata dia, masih perlu dibenahi. Mulai dari terminal airport, runway yang masih kurang panjang, konektivitas jalan menuju tujuan wisata dengan dermaga pelabuhan.
"Saya lihat misalnya Di labuan bajo, manado, ini semua perlu dibenahi secepatnya. Saya sudah sampaikan pada Menteri, tahun depan harus diselesaikan. Karena memang ada peluang besar bagi kita untuk menarik wisatawan dari mancanegara yang diharapkan menghasilkan devisa sebanyak-banyaknya," lanjut Jokowi.
Dia mencontohkan seperti Labuan Bajo yang sangat erat berkait dengan pelabuhan. Dalam pelabuhan tersebut tercampur antara kargo barang dan penumpang. Sebab itu, perlu ada penataan yang baik. Dia pun menargetkan agar tahun depan persoalan terkait hal tersebut akan selesai.
"Saya sampaikan jangan nanggung-nanggung penangannya, sekaligus diintegrasikan dengan pembangunan yang sudah kita kerjakan insya allah tahun depan bisa kita selesaikan semua. Termasuk di Danau Toba," ungkap Jokowi.
Kemudian, fasilitas yang tersedia di lokasi wisata, Jokowi minta segera dipercepat. Dan meminta Pemprov turun ke lapangan. Serta Kabupaten dan Kota diajak untuk membenahi. Jokowi mencontohkan terkait penataan PKL, restoran, hingga standar toilet.
"Sehingga orang masuk betul-betul diberikan pelayanan yang baik," lanjut Jokowi.
Lanjut, berkaitan dengan SDM, Jokowi meminta agar Gubernur, Walikota itu bekerja sama tangani urusan perdagangan. Berkaitan dengan hotel, pemilik kapal. Dia meminta karyawan diberikan pelatihan sehingga bisa melayani wisatawan dengan baik.
"Ini akan memberikan dampak yang baik, baik berubah di budaya kerja, budaya melayani, budaya kebersihan," ungkap Jokowi.
Jokowi juga meminta kepada masyarakat di daerah wisata agar membudidayakan karya seni. Salah satunya tarian budaya, serta kesenian daerah lainnya. Dia juga meminta agar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk memberikan suntikan melalui desain pakaian, kostum agar bisa memberikan kesan lebih indah pada tarian daerah.
"Mohon ini di Bekraf beri suntikan di desain pakaian, kostum, dan lain-lain, yang bisa diperbaiki dengan sebuah injeksi dari desainer yang baik," lanjut Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta kepada setiap menteri untuk mempromosikan wisata di Indonesia. Sehingga betul-betul dapat memanfaatkan ekonomi daerah.
"Promosi dilakukan secara besar-besaran. Sehingga betul-betul kita mendapatkan manfaat dan multiplayer efek besar dan efek pertumbuhan bagi ekonomi daerah," ungkap Jokowi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak seperti negara lain, kata Jokowi, Buthan tidak membuka negaranya untuk menerima turis sebanyak-banyaknya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Banyumas, Banjarnegara, dan Tegal untuk bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Bupati Alor dan Gubernur NTT menyiapkan desain untuk memaksimalkan potensi wisata di Kabupaten Alor.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri ini dibangun dengan anggaran Rp567 miliar
Baca SelengkapnyaJokowi menegur menantunya, Wali Kota Medan Bobby Nasution soal kemacetan di wilayahnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan bertolak ke Kota Manado untuk menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos Manado.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaAda momen menarik saat Jokowi berkunjung ke SMKN 3 Sukawati, Bali
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengunjungi Lampung, Jumat (5/5). Jalanan rusak di Lampung yang beberapa waktu lalu viral pun ditinjaunya. Penampilan berbeda Paspampres bermotor yang mengawalnya pun mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaJokowi menyentil surat rekomendasi yang merupakan sebutan halus untuk perizinan
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini, bila promosinya sudah bagus maka berapapun akomodasi ke Maros turis akan sanggup membayar.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca Selengkapnya