Geledah 4 lokasi, KPK usut suap lintas negara jutaan dolar Amerika
Merdeka.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah empat lokasi di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (18/1) kemarin. Penggeledahan itu merupakan dugaan kasus suap lintas negara yang nilainya diperkirakan mencapai jutaan dolar Amerika.
"Ada indikasi suap lintas negara yang kita tangani. Nilai suapnya cukup signifikan, jutaan dolar Amerika," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/1).
Akan tetapi, Febri Diansyah belum memberikan informasi rinci mengenai penyidikan kasus tersebut. Sebab, dia beralasan saat ini tim masih berjalan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
"Kami belum bisa sampaikan secara rinci karena tim masih bergerak. Rinciannya akan kami sampaikan segera," kata dia.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan beberapa lokasi di Jakarta, Rabu (18/1). Penggeledahan tersebut terkait adanya dugaan indikasi tindak pidana korupsi yang melibatkan mantan petinggi maskapai penerbangan pelat merah.
Dalam proses penggeledahan yang dilakukan sampai Rabu malam lalu, tim KPK mengamankan sejumlah dokumen. "Ini terkait ES," ujar salah satu sumber yang diperoleh merdeka.com, Kamis (19/1).
ES diduga mantan Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh, KPK memiliki dua alat bukti yang cukup untuk menaikkan status dari penyelidikan ke tingkat penyidikan.
Meski belum menjelaskan pasti kasus yang diduga menyeret nama ES, informasi yang dihimpun perkaranya ada keterkaitan dengan M Nazaruddin, mantan bendahara umum Demokrat.
"Yang sudah running perkara NZ (Nazaruddin)," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggeledahan dalam rangka penyidikan kasus dugaan suap pengurusan perkara di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAdapun uang dan barang tersebut ditemukan penyidik di sejumlah lokasi sejak 8 Juli lalu.
Baca SelengkapnyaAli menyiratkan sudah ada tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Telkom (persero) ini.
Baca SelengkapnyaSelain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaSelain dokumen APBD dan catatan aliran dana, tim penyidik KPK juga menyita dokumen elektronik tersimpan dalam komputer.
Baca SelengkapnyaPungli dilakukan petugas rutan KPK itu bervariasi mulai dari Rp2 juta hingga puluhan juta per bulan.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus ini, KPK sudah mencegah empat orang. Dua di antaranya, wali kota Semarang dan suaminya.
Baca SelengkapnyaMengenakan kerudung putih berpadu blazer berwarna merah muda, Ita langsung duduk bersanding dengan para pimpinan DPRD Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaKPK pada 13 Mei 2024 mengumumkan telah memulai penyidikan perkara dugaan korupsi di PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk tahun anggaran 2018-2020.
Baca SelengkapnyaTessa mengatakan tim penyidik KPK saat ini sedang mendalami berbagai alat bukti yang disita dalam penggeledahan tersebut untuk disertakan dalam berkas perkara.
Baca SelengkapnyaKPK belum menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas empat orang tersebut.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan juga dilakukan di ruang Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Semarang yang berada di lantai 7 gedung Moch Ihsan di kompleks balai kota itu.
Baca Selengkapnya