Geledah Rumah Terduga Teroris di Bantul, Densus 88 Sita Buku hingga Belati
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Rabu (9/2) malam, menggeledah rumah terduga teroris di Dusun Widoro, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah sebelumnya menggeledah rumah terduga teroris di Kecamatan Kasihan, Bantul.
Ketua RT 01 Dusun Widoro, Juhartono mengatakan penggeledahan rumah warganya berinisial S itu dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB setelah dirinya kedatangan tamu dari anggota Kepolisian Daerah (Polda) DIY yang akan mem-'bakcup' penggeledahan.
"Sebenarnya saya tidak tahu menahu, tapi kurang lebih tadi malam pukul 19.00 WIB, saya kedatangan tamu dari Polda DIY, dan mengatakan bahwa malam ini (Rabu, 9/2) ada penggeledahan di rumah Pak S," katanya.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
Saat itu, Ketua RT sempat menanyakan kalau ada penggeledahan di rumah berarti warganya sudah ditangkap, kemudian dijawab polisi sudah dilakukan penangkapan sehingga dirinya diminta menjadi saksi dengan mengajak satu orang lagi untuk penggeledahan di rumah tersebut.
"Saya langsung hubungi kepala dusun untuk datang ke sini guna memberikan kesaksian saat penggeledahan di rumah Pak S, setelah itu petugas kepolisian mengajak saya dan dukuh ke rumah Pak S," katanya.
Dia mengatakan di rumah tersebut sudah banyak anggota polisi yang berjaga termasuk Tim Densus 88 Antiteror Polri yang bersiap melakukan penggeledahan. Setelah itu, dirinya bersama dukuh menyaksikan proses penggeledahan yang berlangsung selama hampir satu jam.
Dalam penggeledahan itu, Densus 88 menyita sejumlah barang di antaranya buku-buku tentang keagamaan dan dua pisau menyerupai belati.
"Kalau yang disita itu ada beberapa buku, tapi saya tidak ingat buku apa saja yang jelas menyangkut keagamaan, dan ada dua bilah pisau seperti belati, satu handphone, dan flashdisk," katanya.
Dia mengatakan warga yang ditangkap dan digeledah rumahnya diketahui berusia 50 tahun itu merupakan warga asli setempat dan sering mengikuti kegiatan sosial bersama warga, bahkan sering ikut kegiatan ronda pada malam hari.
"Warga asli sini, biasa mengikuti kegiatan warga, kalau masalah pekerjaan tidak ada, tapi bekerja di belakang rumah yang kebetulan ada kandang kambing, sementara istrinya jualan sayuran," katanya.
Sebelumnya Rabu (9/2) pagi, Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah di Kecamatan Kasihan Bantul setelah sebelumnya menangkap terduga teroris di Kota Yogyakarta. Dalam penggeledahan itu pengamanan di-'backup' anggota Polres Bantul dan Polda DIY.
"Jadi memang betul ada penangkapan, ada yang diamankan, tapi di wilayah Tegal Rejo, Kota Yogyakarta, kemudian dikembangkan dan dilakukan penggeledahan di rumah terduga pelaku di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Ihsan, Rabu (9/2) sore.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca Selengkapnya