Geliat prostitusi gay di Puncak, libatkan hampir seratus anak
Merdeka.com - Kawasan Puncak kini buka sekadar tempat wisata semata. Sejak beberapa tahun terakhir, bisnis lendir menggeliat di sana.
Banyak hotel dan rumah peristirahatan berubah fungsi menjadi lokasi esek-esek. Di sana, pemburu cinta semalam bisa memilih teman tidur dengan yang lokal atau internasional.
Seiring dengan perkembangan zaman, praktik prostitusi di sana semakin modern. Para penyedia jasa Pekerja Seks Komersil (PSK) menawarkan anak buahnya dengan sistem online.
-
Siapa yang bisa berselingkuh? Perbuatan ini tidak hanya terbatas pada pasangan yang sudah menikah, melainkan seringkali juga terjadi dalam hubungan pacaran.
-
Apa itu tukang selingkuh? Tukang selingkuh bisa saja berubah dan menghentikan kebiasaannya, namun hal ini tidak mudah. Merasa kasihan pada pasangan yang telah disakiti tidak cukup untuk mencegah seseorang berselingkuh di masa depan.
-
Dimana bertemu jodoh? 'Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, 'Kembali (saja)lah,' maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.' (QS asy-Syura: 11)
-
Siapa yang punya dorongan seksual sama? 'Dorongan seksual pria dan wanita sebenarnya relatif sama, dan perbedaan dorongan seksual lebih banyak terlihat di dalam jenis kelamin itu sendiri, bukan di antara mereka.'
-
Dimana gombal sering dilakukan? Tebak-tebakan gombal tidak hanya seru buat dimainkan bersama teman, tapi juga bisa jadi cara unik untuk merayu pasangan atau gebetan.
-
Siapa saja yang menggunakan jasa pacar jalanan? Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
Lebih mengejutkan lagi, praktik prostitusi online di kawasan Puncak juga melibatkan gay.
Prostitusi gay secara online pertama kali terungkap setelah polisi menangkap AR (41). AR membuka bisnis ilegal itu di mana pelanggannya khusus gay.
"Menawarkan prostitusi anak di bawah umur melalui akun facebook," terang Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Setelah pelanggan sepakat dengan harga yang ditawarkan, maka AR akan mengantarkan 'anak asuh' ke sebuah hotel di Jalan Raya Puncak kilometer 75, Cipayung. Parahnya, mereka yang dijual AR pada pelanggan gay adalah anak-anak di bawah usia 17 tahun. Saat digerebek pada Selasa sore kemarin, ikut diamankan tujuh remaja.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, ternyata AR punya 99 anak asuh yang dipersiapkan untuk melayani syahwat para gay yang datang memesan.
"Kita masih melakukan pendalaman kita masih identifikasi. Tentu untuk merekrut anak ada hal lain, karena ini anak-anak. Kita harus koordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini KPAI," tambah Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, dalam jumpa pers.
Dijelaskan dia, AR mematok tarif Rp 1,2 juta pada tiap pelanggan dengan sistem sebagian bayar di muka. Dari nilai itu, anak yang dijualnya hanya mendapatkan Rp 100-150 ribu.
AR mengaku sudah menjalankan bisnisnya ini sejak setahun lalu. Remaja yang dijualnya adalah warga sekitaran Puncak. Biasanya, para remaja itu baru akan dihubungi saat ada pelanggan yang meminta. Jika stok remaja yang dia miliki habis dibooking, AR akan memesan pada muncikari lainnya.
AR kini telah ditahan, termasuk tujuh remaja yang ada di hotel saat penggerebekan dilakukan. AR disangkakan dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-undang nomor 44 tentang pornografi dan Undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Polisi juga mengembangkan kasus ini pada pelanggan yang memakai.jasa seks remaja yang disediakan AR. Pengguna akan dijerat undang-undang perlindungan anak.
"Kalau melakukan yang sifatnya cabul pada anak, ini adalah kejahatan. Kita mengatakan para pengguna juga tindakan kejahatan," tegasnya.
"Jangan asal suka sama suka. Tapi ini anak-anak harus dilindungi," pungkas Agung.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bintoro mengungkap pihaknya juga menggandeng psikolog untuk mendampingi para member.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar prostitusi online lewat grup telegram ‘Premium Place’.
Baca SelengkapnyaRibuan wanita menjadi korban dari sindikat eksploitasi seksual 'Premium Place'.
Baca SelengkapnyaPelaku yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita itu, diketahui melakukan hubungan badan bersama-sama.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ratusan tersangka dilakukan sejak periode 5-11 Juni 2023
Baca SelengkapnyaSelain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.
Baca Selengkapnya