Gelombang Laut Capai 4 Meter di Bali, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Merdeka.com - Gelombang laut cukup tinggi menerpa sejumlah wilayah pantai di kawasan Bali. Hal tersebut sudah terjadi sejak kemarin, salah satunya di Pantai Kuta, Bali.
Salah satu pedagang di Pantai Kuta, Sani asal Jember, Jawa Timur, menyampaikan sejak kemarin air laut naik hingga ke tempat para pedagang dan sampai ke batas tembok Pantai Kuta. Sehingga para pedagang menggeser lapaknya.
"Tadi pagi, naik sampai ke pagar tembok. Sudah sejak kemarin ombak agak tinggi. Ini baru surut jam 10 tadi," kata Sania saat ditemui di Pantai Kuta, Bali, Kamis (4/7).
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kapan banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Dari pantauan ombak di Pantai Kuta cukup tinggi, terlihat para wisatawan tidak ada yang bermain di laut hanya di tepi pantai.
Procaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah menjelaskan terkait gelombang tinggi pada hari ini. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
"Peringatan dini gelombang tinggi untuk wilayah perairan Bali hingga Nusa Tenggara Barat. Terhitung dari 4 hingga tanggal 7 Juli ke depan," kata Diana saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (4/7).
Diana juga menjelaskan, untuk wilayah perairan laut Bali itu sekitar 1,25 hingga 2,5 meter tinggi gelombang di laut Bali, laut Sumbawa, selat Bali bagian utara dan Selat Lombok bagian utara.
"Kemudian untuk peringatan dini tinggi gelombang laut berkisar antara 2,5 hingga 4 meter dan terjadi di selat Badung, selat Bali bagian selatan, selat Lombok bagian selatan dan juga perairan selatan Bali hingga perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)," ungkapnya.
"Termasuk Kuta, Tanah Lot, Nusa Dua, Pecatu, Ungasan dan sekitarnya. Rentangnya 4 meter," sambung Diana.
Diana juga mengatakan, untuk tinggi gelombang laut sudah terjadi beberapa hari terakhir. Namun peringatan dini telah di update oleh BMKG perhari ini hingga tiga hari ke depan.
"Apabila ada kondisi yang signifikan masih berlanjut maka peringatan dini tersebut akan kami update kembali," ujarnya.
Diana juga menjelaskan, penyebab adanya gelombang tinggi di laut karena adanya peningkatan kecepatan angin. Terutama untuk wilayah Bali dan juga Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga karena sudah memasuki puncak musim kemarau yang dimulai dari bulan Juni, Juli dan Agustus dan penyebab lainnya karena ada penguatan angin monsun dari Australia.
"Untuk kondisi angin sendiri sekarang ini berhembus dari arah timur atau pun tenggara dengan kecepatan berkisar antara 8 hingga 25 knot. Ada peningkatan atau penguatan dari aliran monsun Australia. Juli, Juni, Agustus ini merupakan periode puncak musim kemarau," ungkapnya.
Diana juga mengimbau kepada masyarakat khususnya para wisatawan yang berada di Bali, agar memperhatikan peringatan dini gelombang tinggi yang dikeluarkan oleh BMKG. Terutama untuk wilayah laut Bali dan juga laut Sumbawa serta perairan di Selatan Bali. Termasuk selat Bali, selat Badung, Selat Lombok, selat Alas dan juga Samudera Hindia, selatan Bali hingga Nusa Tenggara barat.
"Jika ingin melakukan aktivitas-aktivitas di pesisir agar selalu memperhatikan update informasi dari kami. Jika dirasa berbahaya maka segera mengikuti panduan dari petugas setempat," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaHingaa pukul 18.50 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaSumber gempa diketahui di kedalaman 57 Km dari permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGempa berlokasi di laut pada jarak 70 km barat daya Kuta Selatan-Bali.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaHujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar.
Baca Selengkapnya