Gelombang seruan damai sikapi insiden pembakaran musala di Papua
Merdeka.com - Perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah tercoreng insiden pembakaran musala Baitul Mutaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Sekelompok massa menyerang jamaah yang sedang melaksanakan Salat Id di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga. Massa meminta Salat Id yang digelar di ruang terbuka dihentikan. Akibatnya terjadi kepanikan. Pihak kepolisian membubarkan massa dengan tembakan.
Insiden itu memakan korban jiwa dan harta benda. Dari data yang dihimpun merdeka.com, 11 orang terkena tembakan polisi. Satu di antaranya menghembuskan napas terakhir saat dibawa menuju Rumah Sakit di Jayapura. Selain korban jiwa, sebuah musala juga hangus terbakar. Sebanyak 11 kios milik warga ludes dilalap di jago merah.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah mengetahui insiden pembakaran musala di Karubaga, Kabupaten Tolikara. Kapolri pun memerintahkan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Kombes Pol Rudolf Roja mengecek ke lokasi.
-
Apa pendapat Jusuf Kalla tentang speaker masjid? 'Masjid harus syahdu, karena itu kalau pidato atau dakwah atau tabligh-nya sampai keluar itu malah warga tidak dengar juga. Hanya suaranya yang keras, tapi tidak dipahami,' imbuhnya.
-
Bagaimana cara Jusuf Kalla ingin agar suasana masjid syahdu? JK mengatakan, masjid seharusnya dalam kondisi syahdu. Jika setiap masjid memakai sound system luar, bukan tak mungkin masyarakat umum akan terganggu. 'Supaya ada syahdu, ibadah itu perlu syahdu. Kalau terlalu besar sound sistemnya masjid yang lain saling berhadapan itu. Jadi jangan suara sond system antara masjid suaranya saling berhadapan, harus syahdu,' tuturnya.
-
Kenapa Jusuf Kalla dukung larangan speaker luar masjid? 'Sejak dulu juga kami di dewan masjid, DMI itu mengatur itu bahwa sound system yang keluar itu hanya boleh Azan dan juga pengajian. Awal paling hanya 5 -10 menit, tidak boleh lebih dari itu,' ujarnya usai melantik Pengurus Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Minggu (10/3).
-
Kenapa Presiden Jokowi sebut kunjungan Paus Fransiskus sebagai upaya perdamaian? Presiden Jokowi mengatakan kunjungan Paus Fransiskus menjadi upaya perdamaian, di tengah konflik dunia.
-
Siapa yang mengatur suara speaker masjid menurut Jusuf Kalla? 'Sejak dulu juga kami di dewan masjid, DMI itu mengatur itu bahwa sound system yang keluar itu hanya boleh Azan dan juga pengajian. Awal paling hanya 5 -10 menit, tidak boleh lebih dari itu,' ujarnya usai melantik Pengurus Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Minggu (10/3).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
"Wakapolda langsung saya perintahkan ke sana. Saya berharap ini tidak berkembang," ujar Badrodin usai mengunjungi rumah Megawati, kemarin.
Kejadian ini mengundang keprihatinan sejumlah kalangan. Mulai dari pejabat negara sampai politisi. Mereka kompak mengirimkan gelombang seruan damai sekaligus meminta masyarakat menanggapi dengan kepala dingin dan tak terpancing emosi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini persoalan ini tidak akan meluas jika diselesaikan dengan hati-hati. "Saya yakin bahwa kepolisian dan pimpinan setempat dapat menyelesaikan dengan baik," ujar Wapres Jusuf Kalla.
Merdeka.com mencatat seruan damai di tengah insiden di Papua.
Bukan konflik agama
Ketua DPR Setya Novanto meminta semua pihak tidak mengaitkan tragedi pembakaran musala di Papua dengan konflik agama yang diyakini bakal memperuncing persoalan.
"Kita mengimbau seluruh pihak, keluarga yang ada di Papua jadikan masalah ini hati-hati. Jangan dikaitkan dengan politik, agama, suku dan arah-arah sosial," kata Setya Novanto di kediamannya, Jakarta, Jumat (17/7).
Politisi Golkar ini masih berharap tragedi saat Salat Id tersebut bukan disengaja untuk merusak kerukunan umat beragama di wilayah tersebut.
"Mudah-mudahan ini murni kebakaran bukan karena disengaja agar tidak mengganggu kenyamanan antar agama satu yang lain, supaya tercipta bersatu demi kebangkitan bangsa dan negara," ucapnya.
Kita ingin sejuk dan damai
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meminta masyarakat tak mudah terpancing dengan insiden pembakaran musala di di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Dia yakin seluruh rakyat Indonesia senantiasa menginginkan kondisi damai.
"Kita ingin sejuk damai jangan terpancing ini hari suci," ujar Prabowo usai menghadiri acara open house di kediaman Aburizal Bakrie (Ical), Jakarta, Jumat (17/7).
Menurutnya, dihari yang fitrah ini, baiknya setiap umat beragama harus selalu menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan setiap saat. "Jangan sampai ada orang yang menimbulkan permusuhan dan perpecahan, saya kira itu," katanya.
Jangan mudah terpancing
Kepala bidang (Kabid) hubungan masyarakat (Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige mengimbau kepada warga di daerah itu, khususnya warga di Karubaga, Kabupaten Tolikara dan sekitarnya agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengajak, mengimbau kepada seluruh masyarakat di Papua dan khususnya di Tolikara agar tidak terpancing dengan persoalan kekinian yang terjadi," kata Kombes Pol Patrige di Kota Jayapura, Papua, seperti dilansir antara, Jumat (17/7) sore.
Tidak perlu membalas
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyerukan seluruh umat Islam di Kabupaten Tolikara, Papua, menahan diri atas kekerasan massa yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 H di lokasi konflik.
Din meminta semua pihak menyikapi insiden di Karubaga, Tolikara, Papua dengan kepala dingin. "Tidak perlu membalas, tunjukkan bahwa kita adalah umat yang toleran," katanya di Jakarta, Jumat (17/7).
Kebebasan beribadah dijamin konstitusi
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid meminta polisi mengusut tuntas pembakaran musala di Kabupaten Tolikara, Papua, saat jamaah di dalamnya bersiap takbir Salat Idul Fitri. Hal itu penting agar tidak melebar ke konflik dan kerusuhan yang mengatasnamakan agama.
Terlebih, selain musala sebanyak enam rumah dan sebelas kios warga juga dibakar oleh sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab tersebut.
"Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah dijamin oleh konstitusi negara ini. Siapapun dan atas nama apapun tidak boleh ada yang mengganggu, apalagi sampai membakar tempat ibadah," kata Nusron Wahid dalam keterangannya, Jumat (17/7).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyatakan, secara keseluruhan Papua dalam situasi aman.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengajak semua masyarakat untuk sama-sama mendoakan Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung sebelumnya meninjau langsung proses penanganan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa oleh koalisi masyarakat sipil sehubungan dengan KPU yang akan mengumumkan hasil rekapitulasi hari ini, Senin (18/3).
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 7 kendaraan dibakar massa, enam diantaranya milik TNI-Polri.
Baca Selengkapnya3 provinsi yakni, Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan provinsi Papua Tengah
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan, perhatian presiden pada masalah Papua yang sudah 62 tahun tidak terselesaikan
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca Selengkapnya