Gembong narkoba Aceh sempat raib saat kerusuhan di Lapas
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyatakan mengungkapkan pimpinan sindikat di Aceh, Faisal Sulaiman, sempat raib ketika terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Banda Aceh, Lambaro, Aceh Besar. Padahal Faisal masih menjalani hukuman.
Kepala BNNP Aceh, Brigjen. Pol. Faisal Abdul Naseer mengatakan, setelah mendapatkan informasi Faisal tidak berada di sel saat terjadi kerusuhan, Kamis (4/1) lalu, dia langsung memerintahkan anak buahnya mencari dan menjaga setiap pintu masuk Lapas.
Walau demikian, lanjut Faisal Abdul Naseer, sehari kemudian tiba-tiba Faisal bisa kembali ke dalam selnya tanpa diketahui petugas yang berjaga.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Mr. Assaat kabur dari pengawasan? Ia selalu diawasi oleh intel dan juga PKI, kemudian ia memutuskan kabur secara diam-diam menuju ke Stasiun Tanah Abang.
-
Bagaimana pemuda itu berhasil lolos? 'Usaha tidak mengkhianati hasil,' tulisnya dalam video.
"Anehnya, semua pintu kita jaga, tetapi lolos dari pantauan anggota, tiba-tiba dia (Faisal) ada dalam sel. Ini pasti ada jalur khusus, karena semua pintu kita jaga," kata Faisal Abdul Naseer di kantor BNNP Aceh, Sabtu (6/1).
Faisal Abdul Naseer mengatakan, setelah Faisal sudah berada dalam sel, petugas BNNP Aceh langsung menjemputnya buat diperiksa. Hanya saja, Faisal kemudian dikembalikan ke Lapas Kelas II A, Banda Aceh, Lambaro, setelahnya. Menurut Faisal Abdul Naseer, Faisal tidak bisa ditahan karena tidak ditemukan alat bukti kejahatan apapun.
"Soal asimilasi diperbolehkan keluar Lapas sedang kita selidiki. Untuk sementara dia keluar tanpa izin," jelasnya.
Faisal merupakan terpidana kasus narkoba divonis sepuluh tahun penjara. Saat ini Faisal baru menjalani setengah masa hukuman. Dia diringkus di Plaza Indonesia, Jakarta, pada 13 Maret 2013 saat sedang berbelanja. Dia sudah diincar oleh badan antinarkoba itu sejak pertengahan 2012 silam.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaPihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaBuronan kasus peredaran narkoba Ramli alias Lolli (28) kabur dari sergapan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bantaeng.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaTerungkap tiga pelaku kejahatan yang ditahan di Polsek Tallo kabur dan dua kembali ditangkap.
Baca SelengkapnyaTerdakwa dituntut 2 tahun penjara dan denda Rp10 juta oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar.
Baca SelengkapnyaMurtala Ilyas merupakan otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah gembong narkoba (Murtala bin Ilyas), otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca Selengkapnya