Gembos, mahasiswa UNS cuma jemput Jokowi lewat surat
Merdeka.com - Niat mahasiswa di Solo yang dikomandoi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk menjemput pulang Presiden Joko Widodo (Jokowi), sepertinya mulai melunak. Jika sebelumnya para mahasiswa ini bertekad bertandang ke Jakarta membawa langsung Jokowi, tetapi kemarin mereka sepakat untuk menjemput secara halus terlebih dahulu, yakni dengan mengirim surat permintaan kepada Jokowi yang dititipkan kepada Pemkot Solo.
"Surat ini memang sengaja kami titipkan melalui Pemkot Solo untuk disampaikan kepada Jokowi. Jika nanti tidak ada respons dari presiden, maka gerakan mahasiswa akan segera menjemput Pak Jokowi pulang ke Solo," ujar Menko Eksternal BEM UNS, Gilang Garendi di Solo, Kamis (30/4).
Para mahasiswa ini menilai pemerintahan Jokowi gagal mewujudkan pemerintahan pro rakyat. Beberapa kebijakan pemerintah yang dikritisi adalah pencabutan subsidi BBM, liberalisasi ekonomi, politisasi hukum, intervensi politik dan juga terkait nasionalisasi aset negara yang kurang tegas.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang menyambut Jokowi di Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Bagaimana warga Solo menyambut Jokowi? Saat kepulangan Jokowi lalu,para warga sekitar juga ikut menyambut bersama. Namun ia bersama warga lain tidak bisa mendekat untuk bersalaman.
Surat yang diserahkan kepada Pemkot Solo berisi di antaranya permintaan mahasiswa agar Jokowi mau pulang dan turun, untuk bertemu dan berdialog dengan mahasiswa terkait masalah yang saat ini sedang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Gerakan jemput pulang Jokowi ini mendapat respons positif mahasiswa. Sedikitnya 150 mahasiswa telah mendaftarkan diri sebagai relawan. Ratusan relawan tersebut rencananya akan diberangkatkan ke Jakarta pada bulan Mei mendatang untuk menjemput Jokowi pulang ke Solo.
"Kami akan terus melakukan rekrutmen sampai menjelang keberangkatan nanti. Target kami masih seperti semula, 1.000 mahasiswa," ujar Presiden BEM UNS Eko Pujianto, Senin (27/4).
Bahkan untuk menggalang dukungan yang lebih besar, Eko mengaku akan melakukan road show ke kampus-kampus yang berada di wilayah Solo dan sekitarnya. "Kami akan road show untuk mengajak mahasiswa bergabung dengan gerakan ini," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaSebenarnya Jokowi berkeinginan untuk hadir langsung dalam perayaan Dies Natalis UGM ke-74.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaMahfud tiba di Istana pada pukul 15.17 WIB dengan menggunakan mobil menteri berplat nomor RI 14.
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaAktivis, mahasiswa, hingga publik figure melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di Gedung DPR-MPR Jakarta, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaMunculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKoentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca Selengkapnya