Gempa 4 kali guncang Sumba Timur, warga mengungsi ke tempat tinggi
Merdeka.com - Sejumlah warga di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi ke tempat tinggi pascagempa berkekuatan 6,3 pada Skala Richter(SR) yang terjadi empat kali pada Selasa pagi.
"Situasi agak menegangkan, anak sekolah dipulangkan dan sebagian warga menuju kawasan yang dijuluki 'leter S' atau tempat paling tinggi di kota tersebut," kata Imelda Sulistyawati Seda, di Sumba Barat Daya, tentang keluarganya yang bermukim di Waingapu, Selasa (2/10). Seperti dilansir Antara.
Dalam kontak telepon dengan keluarganya pascagempa, Imelda Sulistyawati Seda mendapat kabar bahwa sanak-saudaranya yang bermukim di dekat dermaga feri bergegas mengungsi ke tempat tinggi setelah mengalami gempa.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
Sementara itu Umbu Hinggu Panjanji, seorang anggota DPRD Kabupaten Sumba Timur mengaku keluarganya aman semua, meski mereka sempat keluar rumah dan panik ketika mengalami gempa bumi.
Umbu sedang berada di kampung Desa Kamanggih kecamatan Kahaungu Eti ketika gempa terjadi dan mendapat kabar bahwa murid-murid SD dan SMP di Waingapu dipulangkan sesaat setelah gempa bumi karena mereka panik.
Gempa bumi dengan magnitude 5,3 terjadi pada 2 Oktober 2017 pukul 06.27 WIB dengan lokasi pada Lintang Selatan 10.48 dan Bujur Timur 120.24, sekitar 66 km barat daya Sumba Timur dengan kedalaman 10 km dan tiga kali gempa susulan yang terakhir pada pukul 07.16 WIB dengan magnitude 6,3 pada Skala Richter.
Media Komunikasi Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan, tetapi petugas Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) setempat sedang melakukan pemantauan dan pendataan.
Gempa bumi tersebut tidak dirasakan oleh warga di Kabupaten Sumba Barat Daya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca SelengkapnyaWarga desa itu dibantu sejumlah kerabat untuk membawa barang dan ternak ke atas mobil.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-laki di NTT erupsi, 860 warga mengungsi
Baca SelengkapnyaGunung Ibu dalam level IV atau awas, dengan rekomendasi wilayah radius 4 kilometer harus dikosongkan dari seluruh aktivitas warga.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaWarga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT hingga Rabu (3/1) sudah mencapai 2.331 orang.
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat, 96 rumah rusak tersebut tersebar di Sukabumi dan Bogor.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca Selengkapnya