Gempa 4,8 SR guncang selatan Bali dan NTB
Merdeka.com - Wilayah selatan Bali tepatnya di Kabupaten Klungkung Bali, diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,8 Skala Richter, Selasa (22/5) pukul 18.01 WITA. Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 9,02 LS-115,63 BT, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 33 kilometer arah Tenggara, Kabupaten Klungkung pada kedalaman 91 kilometer.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa wilayah selatan Bali seperti Denpasar, Kuta dan Mataram (NTB) Karangasem dan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali.
"Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dan dirasakan oleh beberapa orang di wilayah tersebut. Dampak gempa bumi semacam ini belum berpotensi menimbulkan kerusakan dan hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan," ucap Taufik Gunawan, Kepala Balai Besar Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
Menurut Taufik Gunawan, gempa bumi ini terjadi karena aktivitas subduksi lempeng Indonesia dan Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia.
"Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi menengah di Zona Benioff, yaitu lajur lempeng tektonik yang sudah mulai menukik. Kemudian, dari hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.
"Kepada warga di pesisir selatan Bali dan Lombok dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Baca SelengkapnyaDampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di delapan kecamatan di Karangasem.
Baca SelengkapnyaGempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.
Baca SelengkapnyaSelain Garut, gempa bumi juga mengguncang Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.
Baca SelengkapnyaHingaa pukul 18.50 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca Selengkapnya