Gempa 5,2 SR guncang Sigi, warga panik dan berlarian ke jalan
Merdeka.com - Warga Desa Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, panik dan berlari ke jalan saat gempa 5,2 Skala Richter mengguncang daerah itu, Selasa (9/10). Saat gempa mengguncang sekitar pukul 05.30 WITA, sebagian warga masih terlelap tidur. Mereka segera bangun dan berlari meninggalkan tempatnya.
"Jaga-jaga jangan sampai ada gempa susulan," ucap Eman, salah satu warga Desa Lolu, Kecamatan Biromaru. Dikutip dari Antara.
Sebagian besar warga Desa Lolu dan Mpanau Biromaru telah kembali ke desa tersebut, dan membangun tenda di depan rumah mereka yang telah roboh diguncang gempa pada 28 September 2018.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Warga keluar dari tenda mereka dan berdiri di Jalan Lasoso saat terjadi gempa susulan. Warga berharap BMKG dapat memberikan informasi detail dan jelas kepada mereka mengenai gempa.
"Kemarin saat meninjau di Desa Jono, kata BMKG tidak ada lagi gempa karena lempengan suda mulai membaik," ujar warga.
BMKG diharap tidak memberikan informasi yang simpang siur serta informasi yang dapat menambah trauma warga.
Pantauan Antara di Desa Lolu, saat ini warga telah beraktivitas seperti biasa, di luar dan di dalam tenda-tenda depan rumah.
Pada ibu rumah tangga antara lain tampak mulai memanasi air, mencuci piring, dan mencuci beras untuk dimasak.
Menurut BMKG, lokasi gempa terletak sekitar 5 km arah timur laut Palu, dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak panik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo M4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.
Baca Selengkapnya