Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gempa 5,3 SR kembali guncang Lombok jelang subuh, terasa hingga Kota Mataram

Gempa 5,3 SR kembali guncang Lombok jelang subuh, terasa hingga Kota Mataram Ilustrasi gempa. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR), Selasa pukul 04.22 WITA atau 03.22 WIB. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,41 lintang selatan dan 116,52 bujur timur.

"Pusat gempa berada di darat pada jarak 12 kilo meter (km) arah barat laut Kabupaten Lombok Timur, pada kedalaman 12 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (11/9).

Agus mengatakan, dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG dan informasi masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara II SIG-BMKG (V MMI).

Warga di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram, juga merasakan getaran hingga IV MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Agus.

Gempa bumi tersebut menyebabkan warga di Kota Mataram, berhamburan keluar rumah karena khawatir bangunan roboh.

Zuhriatul, salah seorang warga Kelurahan Kebon Sari, Kota Mataram, mengaku kaget begitu merasakan guncangan ketika masih tertidur bersama anak-anaknya.

"Saya langsung terbangun dari tidur dan keluar rumah sambil menggendong anak. Para tetangga juga berhamburan keluar rumah," tuturnya.

Ibu dua anak itu sebelumnya memilih tidur di tenda terpal yang dibangun di Jalan Majapahit, Kota Mataram, bersama anggota keluarganya. Hal itu dilakukan karena masih sering terjadi gempa susulan pada malam hari.

Namun, karena khawatir dengan kondisi kesehatan dua anaknya yang berusia 6 dan 3 tahun, ia dan suaminya memutuskan tidur di ruang tamu tanpa mengunci pintu dan gerbang rumah.

"Biar cepat keluar rumah kalau terjadi gempa disertai listrik padam," ucap Zuhriatul.

Berdasarkan data Aksi Cepat Tanggap (ACT) hingga 27 Agustus, rentetan gempa bumi berkekuatan di atas 6 hingga 7 Skala Richter yang terjadi sejak 29 Juli hingga 19 Agustus, menyebabkan sebanyak 564 orang meninggal dunia.

Bencana alam tersebut juga menyebabkan sebanyak 390.529 orang mengungsi. Selain itu, sebanyak 77.976 rumah dan ratusan tempat ibadah serta sekolah rusak berat. Kerugian diperkirakan mencapai Rp7,7 triliun. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak
Gempa di Yogyakarta, Sejumlah Rumah Rusak

Gempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.

Baca Selengkapnya
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah

Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan
Cerita Warga Pulau Morotai Lari Mengungsi ke Kebun karena Takut Gempa Bumi Susulan

Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi
Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi

Gempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,4 Kembali Guncang Kupang
Gempa Magnitudo 5,4 Kembali Guncang Kupang

Gempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.

Baca Selengkapnya
Masjid di Bawean Ambruk akibat Gempa Tuban
Masjid di Bawean Ambruk akibat Gempa Tuban

Masjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.

Baca Selengkapnya
Video: Laporan Terkini Gempa Yogya, Banyak Rumah Warga Rusak
Video: Laporan Terkini Gempa Yogya, Banyak Rumah Warga Rusak

Dampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah

Rafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.

Baca Selengkapnya
Gempa di Garut Terasa hingga Bandung dan Jakarta, Warga Panik ke Luar Rumah
Gempa di Garut Terasa hingga Bandung dan Jakarta, Warga Panik ke Luar Rumah

Getaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah

Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Dampak Gempa Bandung, 700 Rumah Rusak dan 82 Warga Luka
Kondisi Terkini Dampak Gempa Bandung, 700 Rumah Rusak dan 82 Warga Luka

Hingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.

Baca Selengkapnya
Rumah Roboh akibat Gempa Garut, Penghuni Selamat karena Ikut Pengajian Rutin
Rumah Roboh akibat Gempa Garut, Penghuni Selamat karena Ikut Pengajian Rutin

Rumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.

Baca Selengkapnya