Gempa 7,2 SR di Papua tewaskan satu orang warga
Merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan 7,2 Skala Richter di Mamberamo Raya, Papua, Selasa (28/7), mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan sejumlah bangunan di Kasonaweja, ibu kota kabupaten setempat rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mamberamo Raya Marthen Rumbino mengatakan korban meninggal dunia akibat gempa tersebut bernama Naftali Kruwei (15). Korban, katanya, terjatuh saat terjadi gempa.
"Korban terpeleset saat sedang memancing, namun jenazahnya sudah berhasil ditemukan," katanya, seperti dilansir Antara.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
Dia mengatakan bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam itu, antara lain dua rumah warga, rumah sakit bergerak, gudang, dan jalan raya sepanjang 50 meter.
Pemerintah daerah setempat segera menangani dampak gempa bumi di Kabupaten Mamberamo Raya itu. Gempa bumi terjadi pada pukul 06.41 WIT dengan kekuatan 7,2 SR, sedangkan lokasinya di 2,87 Lintang Selatan dan 138,53 Bujur Timur.
Pusat gempa sekitar 75 kilometer tenggara Ibu Kota Kabupaten Mamberamo Raya dengan kedalaman 49 kilometer.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan Kebumen tenggelam karena diterjang gelombang tinggi saat melaut.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke Puskemas sebelum dinyatakan meninggal.
Baca SelengkapnyaJumat (30/6) malam, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa yang tidak berpotensi tsunami tapi harus tetap diwaspadai.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca Selengkapnya