Gempa 7,8 SR, warga Padang Panjang buru-buru lihat gunung
Merdeka.com - Gempa 7,8 SR mengguncang Mentawai, Sumatera Barat membuat warga berhamburan keluar rumah. Salah seorang warga Desa Ekor Lubu, Kota Padang Panjang, Miftahul Fikri mengatakan, awalnya warga desa tersebut mengira gempa tersebut berasal dari Gunung Marapi. Sehingga mereka bergegas melihat gunung untuk memastikannya.
"Kami kan di sini dekat Gunung Marapi, jadi pas terasa gempa keluar lihatnya gunung. Pas lihat enggak ada apa-apa, ternyata gempa berasal dari laut," kata Fikri kepada merdeka.com, Rabu (3/2) malam.
Dia mengatakan, yang membuat lebih panik warga ketika ada peringatan tsunami. Mereka pun segera mengumpul di tempat yang dirasa cukup aman.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana tempat aman saat petir? Sehingga hal yang perlu diperhatikan adalah lokasi serta memastikan diri berlindung di tempat yang aman.
"Warga paniknya pas dengar potensi tsunami," ungkapnya.
Fikri menuturkan, gempa yang terjadi mengingatkan warga pada peristiwa tahun 2009 silam. Hal itu yang menjadi ketakutan warga ketika merasakan gempa.
"Kami takut kejadian tahun 2009 ke ulang lagi. Makanya pas ngerasa gempa langsung keluar ngumpul tapi belum ada rencana buat ngungsi dulu," ujarnya.
Dia juga menambahkan tidak ada kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut. Hingga kini warga pun masih mengumpul di luar rumah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaDalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaWarga dua desa di kaki Gunung Ruang dievakuasi daratan Tagulandang.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGunung Dempo di Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali erupsi. Meski dalam dua bulan terakhir sudah dua kali erupsi, status gunung itu tetap pada level waspada.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo M4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dalam radius 6 km dari kawah Gunung Ruang diminta untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, tiga kali erupsi eksplosif setelah gunung api itu berstatus Level III atau Siaga.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca Selengkapnya