Gempa Aceh, pemerintah diminta gencar sosialisasi peringatan bencana

Merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Rabu (7/12) pagi tadi. Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB, Maman Imanulhaq mengaku prihatin dengan bencana tersebut. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan sosialisasi soal peringatan dini dan penanggulangan bencana kepada seluruh instansi dan masyarakat.

Hal ini mengingat, Indonesia merupakan teritorial yang rawan bencana. Maman menilai, sosialisasi harus dilakukan agar masyarakat memiliki kewaspadaan dan dapat bergerak cepat andai bencana terjadi.

"Tapi penanggulangan bencana harus ditegaskan lagi dari sosialisasi pemahaman bencana pada seluruh instansi pemerintah dan masyarakat. Sehingga semua warga Indonesia selalu punya kewaspadaan yang sama dan gerak cepat lewat koordinasi yang tepat antar institusi terkait," kata Maman saat dihubungi, Rabu (7/12).

Pihaknya akan mendorong agar pembahasan revisi UU bencana dilakukan. Revisi itu nantinya akan dibahas peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagai koordinator yang harus bergerak cepat bila terjadi bencana.

"Kita sudah coba memulai pembahasan revisi UU bencana sehingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana menjadi semacam koordinator yang bergerak cepat bila terjadi bencana," jelasnya.

Politisi PKB ini juga meminta kepada pemerintah dan elemen terkait untuk memprioritaskan evakuasi kepada anak-anak dan perempuan.

"Saya minta ada prioritas untuk perempuan dan anak-anak terus dilakukan. Pencarian korban dan lakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap peristiwa bencana di Pidie," pungkasnya.

Belum ada laporan resmi mengenai korban tewas dari bencana gempa yang memilukan ini. Namun terakhir disebutkan, sedikitnya 25 orang tewas akibat bencana alam ini.