Gempa Banten Akibatkan Tremor Gunung Tangkuban Parahu Meningkat
Merdeka.com - Gempa yang terjadi di daerah Banten berpengaruh pada peningkatan tremor Gunung Tangkuban Parahu. Meski demikian, fenomena alam itu tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas vulkanik.
Petugas pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, Ilham Mardi Karyanta mengatakan getaran gempa sempat terekam oleh seismograf. Skala tremor pun menunjukan peningkatan.
Walaupun demikian, ia memperkirakan gempa tersebut tidak akan berpengaruh terhadap aktifitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu. Pasalnya, sejak pagi seismograf masih merekam tremor yang cenderung tinggi karena erupsi.
-
Mengapa gempa Peru tidak berdampak tsunami di Indonesia? Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan analisis yang dilakukan oleh BMKG, gempa Peru ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
-
Mengapa badai magnet tidak berdampak besar di Indonesia? 'Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena badai magnet bumi tersebut tidak berdampak apapun ke wilayah Indonesia,' kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie dalam keterangan di Jakarta, Jumat (12/7) malam.
-
Mengapa suara ledakan tidak dikaitkan dengan gempa bumi? Namun, mereka tidak menemukan peristiwa yang bersamaan dengan gempa bumi, sehingga memperkuat asumsi bahwa suara-suara ini tidak disebabkan oleh aktivitas seismik.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Kenapa Siklon Yagi tidak berdampak ke Indonesia? Menurut dia, hal tersebut dikarenakan posisi Siklon Tropis Yagi sudah sangat jauh dari wilayah Indonesia dan terus bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Tanah Air.
-
Kenapa warga Kampung Stabelan tidak panik saat erupsi Merapi? Terkait dengan ancaman erupsi Merapi, warga setempat mengaku bahwa hal itu sudah biasa. Jadi mereka tidak panik sama sekali.
"Iya overscale (saat gempa), dari tadi siang juga sebenarnya overscale untuk rekaman erupsinya," kata dia saat dihubungi, Jumat (2/8/2019) malam.
"Tadi pas gempa seismograf memang meningkat akibat gempa. Tapi tidak akan berpengaruh," ia melanjutkan.
Minta Ditutup
Kepolisian Resor (Polres) Subang meminta pengelola menutup aktivitas wisata di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu pasca kembali erupsi freatik Kamis (1/8).
Kapolres Subang, AKBP M Joni mengatakan kebijakan itu berlaku hingga kondisi Gunung Tangkuban Perahu kembali normal oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Ini untuk antisipasi, daripada nanti terjadi erupsi yang lebih besar dan kita perlu evakuasi, sementara ini kita tutup," kata dia saat dihubungi. Hingga kini, ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa fenomena alam itu.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Banten pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Pusat gempa berada pada 147 kilometer barat daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan rilis dari BMKG, guncangan gempa tektonik terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa. Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 7,4. Episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km.
BMKG menyebutkan, gempa berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk beberapa wilayah di antaranya Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter).
Kemudian daerah Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter). Lalu, Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman siaga (ketinggian maksimal 3,0 meter).
Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter). Lalu Lebak dengan status ancaman waspada (ketinggian maksimal 0,5 meter).
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah status siaga untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Kepada masyarakat di wilayah dengan status waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaDampak gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) Mei 2024.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaGempa ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaPVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang statusnya masih aman.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnya