Gempa Banten M 7,4 Berpotensi Tsunami, Warga Garut Jauhi Pantai Selatan
Merdeka.com - Ratusan warga yang tinggal di sekitar pantai yang ada di wilayah selatan Garut, Jumat (2/8) malam menjauh hingga 2 kilometer. Hal tersebut dilakukan mengingat adanya peringatan tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pasca terjadinya gempa berkekuatan 7,4 di wilayah Banten.
Anggota Satpolairud Polres Garut, Sumar menyebut bahwa sejak terasanya gempa di sekitar pantai warga langsung berhamburan ke luar ruangan. Setelah menerima informasi adanya potensi tsunami, warga langsung bergerak menjauhi pantai mencari lokasi yang lebih tinggi.
"Sekarang seluruh warga yang berada dan tinggal di sekitar pantai sudah mulai menjauhi dengan radius 2 kilometer dari bibir pantai. Lokasinya berbeda-beda karena kan bentangan pantai Garut itu hampir 80 kilometer. Lokasi tepat untuk evakuasi masih kita data, tapi yang jelas lokasinya tinggi," ujarnya, Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Jumlah warga yang mengevakuasikan diri sendiri menurut Sumar jumlahnya mencapai ratusan karena jumlah penduduk yang ada di sekitar pantai mulai Cibalong sampai Cisewu cukup banyak. "Mungkin warga akan bertahan sampai peringatan tsunami berakhir. Karena was-was juga kan. Kita juga turun untuk mengingatkan jangan sampai nanti ada yang jadi korban," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa hingga saat ini pasca gempa pihaknya belum menerima adanya laporan kerusakan. Namun pihaknya terus melakukan monitoring wilayah, baik melalui relawan dan aparatur desa dan kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Garut.
Selain itu, pihaknya pun melalui Camat yang wilayahnya berdekatan dengan pantai sudah meminta agar mengevakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi. "Di beberapa lokasi memang sudah ada tempat evakuasi bencana tsunami. Kita arahkan ke sana. Kalau yang belum ada, kita minta agar dievakuasi terlebih dahulu ke tempat yang lebih tinggi," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaBPBD Garut seluruh daerahnya untuk mengetahui dampak gempa magnitudo 6,2, Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca Selengkapnyagetaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaPotensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa dangkal tektonik berkekuatan magnitudo 3,7 cukup dirasakan warga.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnya