Gempa Ciamis terasa di Solo, Purwokerto dan Yogyakarta, warga panik
Merdeka.com - Warga Jawa Tengah dan Yogyakarta pagi hari ini dikejutkan dengan gempa yang cukup kencang mengguncang usai subuh. Puluhan warga bahkan harus berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Berdasarkan data BMKG, gempa bumi berkekuatan 5,7 Skala Richter terjadi di Ciamis, Jawa Barat. Gempa terjadi pada pukul 04.44 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 8.49 derajat Lintang Selatan, dan 108.96 derajat Bujur Timur. Diperkirakan lokasinya berada pada jarak 111 kilometer arah tenggara Ciamis, dengan kedalaman pusat gempa 10 kilometer.
Sebagian masyarakat masih merasa trauma dengan kejadian gempa dahsyat tahun 2006 lalu. Wiwik, warga Juwiring, Klaten, mengatakan, guncangan cukup keras dia rasakan usai salat subuh. Dia bersama sejumlah tetangga bahkan sempat berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Delapan belas tahun yang lalu, Jogja luluh lantak akibat gempa berkekuatan 5,9 skala richter yang berlangsung selama 57 detik.
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
"Guncangannya cukup keras mas, sepuluh detik lebih. Saya langsung lari keluar rumah. Tadi banyak warga yang keluar dan membangunkan warga lainnya. Ada yang nuthuk (memukul) kentongan," kata Wiwik, Sabtu (25/7).
Wiwik mengatakan, sebagian warga masih belum bisa melupakan gempa dahsyat yang terjadi saat subuh di Klaten dan Yogyakarta, pada 2006 silam. Sementara itu, Joko Sutrisno (32 tahun), warga Kwarasan, Solo Baru mengungkapkan hal yang sama.
"Tadi saya baru bangun, mau salat subuh. Tiba-tiba kok kaca jendela bergetar kencang. Air kamar mandi juga goyang-goyang. Saya langsung ajak anak dan istri saya keluar rumah. Ternyata diluar belasan tetangga saya juga sudah keluar rumah," kata Joko.
Di beberapa lokasi lain seperti Gombong, Kebumen, Purwokerto, dan Yogyakarta, gempa juga dirasakan warga. Guncangan cukup keras membuat warga di Purwokerto berhamburan keluar rumah.
"Jadi tadi saya dalam kondisi baru bangun pagi, tiba-tiba terasa ada goncangan. Dan jadinya lari keluar kamar. Karena saya di kosan-kosan, teman-teman di kamar lain juga pada berlarian keluar. Sebentar tapi cukup signifikan," kata Grytje Gregory, warga yang tinggal di Jalan Gerilya Timur, Purwokerto.
Beny Listyo warga Yogyakarta menambahkan, ia dan keluarganya juga merasakan terjadinya gempa di Ciamis.
"Ya kaget biasa, aku sudah bangun. Lagi duduk , kok ada gempa, ya terus gendong bayi aja," ungkapnya. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaWarga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhamburan ke luar rumah karena merasakan gempa berkekuatan 5,8 magnitudo.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaDi daerah Bantul, ada singkapan pada sebuah bukit yang menjadi bukti keberadaan jalur Sesar Opak
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca Selengkapnya