Gempa di Maluku Utara Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Laut
Merdeka.com - Guncangan gempa dirasakan sedang oleh warga di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pada siang ini, Senin (15/6) sekitar pukul 11.15 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,7 berada pada kedalaman 97 km.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Henny menyampaikan bahwa warga merasakan guncangan sedang dengan durasi sekitar 3 detik. BPBD masih memonitor kondisi di lapangan pascagempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 5,7 berada pada 22 km tenggara Halmahera Utara, Maluku Utara. Gempa tidak berpotensi tsunami. Dilihat dari peta guncangan, BMKG mengidentifikasi melalui skala MMI atau Modified Mercalli Intensity pada III–IV MMI di wilayah Tobelo.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyampaikan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi pada lempeng laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Rahmat Senin (15/6).
Dia juga mengatakan bahwa pukul 11.40 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock. Hingga kini, Pusdalops BNPB masih terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Halmahera Utara terkait dengan kondisi mutakhir pascagempa. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa tersebut sempat menimbulkan guncangan yang dirasakan beberapa saat di daerah Teor, Wakate dan Pulau Gorom, Kabupaten Seram.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaMaluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Bengkulu hari ini, Minggu (29/10) sekitar pukul 07.56 WIB.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaHasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaSelain Ternate getaran gempa juga terdeteksi BMKG mengguncang beberapa saat di Jailolo dan Tidore, Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca Selengkapnya