Gempa guncang Situbondo, seisi RS di Sumenep berlarian ke luar
Merdeka.com - Guncangan gempa magnitudo 6,3 yang terjadi di Situbondo, Jawa Timur, juga dirasakan warga di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Akibat guncangan kuat gempa Situbondo, seisi rumah sakit di Sumenep kocar-kacir. Mereka berlarian menyelamatkan diri keluar dari ruangan rawat inap.
"Saat getaran keras terjadi, saya berlari ke bawah untuk menyelamat diri. Waktu itu orang yang ada di rumah sakit berhamburan keluar sambil membawa pasien," kata Vera, salah seorang warga yang sedang mengunjungi keluarganya di RSUD dr Moh Anwar, Kabupaten Sumenep, Kamis (11/10/2018).
Awalnya suasana rumah sakit senyap, mengingat waktu itu sudah pukul 01.46 WIB. Pasien dan keluarganya sedang beristirahat.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Bagaimana penanganan serangan panik? Serangan panik juga dapat diobati dengan menggunakan terapi psikologis, seperti terapi kognitif perilaku, terapi eksposur, atau terapi relaksasi, yang dapat membantu mengubah pola pikir dan perilaku seseorang terhadap situasi yang menimbulkan kecemasan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
Tiba-tiba bumi berguncang keras, dan seketika suasana menjadi riuh. Terdengar suara teriakan keras dari dalam ruangan rawat inap, warga berlarian ke luar rumah sakit sambil membawa pasien.
"Kami takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Makanya lari keluar dari ruangan, sebab getaran gempa yang terjadi di sini cukup keras," jelas Vera saat dihubungi Liputan6.com.
Kepanikan akibat guncangan gempa membuat pihak rumah sakit segera bahu membahu mengevakusi pasien ke tempat yang lebih aman, untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
"Jadi ketika terjadi gempa pasien langsung dievakuasi. Kami memang mengantisipasi hal itu ketika ada bencana," kata Saprul, Humas RSUD Sumenep.
Meski berada di luar ruangan, rasa takut akibat guncangan keras yang melanda masyarakat tak kunjung hilang. Warga pasrah dan hanya bisa berdoa agar tidak lagi ada gempa susulan. Apalagi sebagian warga yang berada di rumah sakit juga memikirkan nasib keluarga lainnya yang berada di rumah, khawatir terjadi sesuatu akibat gempa tersebut.
Data sementara dampak gempa dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Tiga orang meninggal dunia adalah:
1) Nuril Kamiliya (7) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.
2) H. Nadhar (55) Dusun. Jambusok, Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.
3) Laki-laki Dewasa (masih identifikasi) Desa Prambanan, Kecamatan Gayam - Sumenep.
"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari (11/10/2018) saat korban sedang tidur. Tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri," tulis Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Reporter: Mohammad Fahrul
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaRatusan pasien RS Universitas Airlangga terpaksa dievakuasi ke lapangan akibat gempa bumi
Baca SelengkapnyaSebanyak 331 pasien dari RSUD Sumedang, terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD, dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda darurat.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaKobaran api membuat kepanikan di ruang perawatan karena letaknya berdekatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim pemadam kebakaran sudah berada di lokasi dan langsung melakukan upaya pemadaman.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca Selengkapnya