Gempa Lombok, 60 mahasiswa KKN UNS belum diketahui nasibnya
Merdeka.com - Gempa bumi dengan magnitudo 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) mengundang kekhawatiran sejumlah orang tua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ada 60 mahasiswa yang sedang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sana.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, para mahasiswa tersebut tersebar tiga desa. Yakni Desa Gumantar dan Desa Malaka di Lombok Utara serta Desa Sembalun, Lombok Timur. Mereka mengikuti kegiatan KKN sejak 10 Juli lalu dan baru akan berakhir pada 23 Agustus 2018.
Sekretaris Rektor UNS Solo, Tunjung W Sutirto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kondisi para mahasiswa. Bahkan para mahasiswa yang ditempatkan di Desa Sembalun dan Malaka hingga saat ini belum bisa dihubungi.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
"Memang ada 60 orang mahasiswa kita yang mengikuti KKN di sana sejak 10 Juli lalu. Untuk yang di Desa Gumantar ada dua HP (Handphone) yang bisa dihubungi. Kalau yang lainnya HP-nya sedang mati. Tapi yang di Desa Sembalun dan Malaka belum bisa dihubungi," ujar Tunjung saat ditemui wartawan di Kantor Humas UNS Solo, Senin (6/8).
Saat ini, lanjut Tunjung, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana KKN UNS dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS di Lombok untuk ikut membantu mencari tahu kondisi mahasiswa tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan IKA UNS yang ada di Lombok. Dari laporan mereka dan informasi dari beberapa relasi, sejumlah mahasiswa yang ditemukan dikabarkan selamat. Nanti akan dievakuasi menuju Bandara Selaparang, Mataram, Lombok," terangnya.
Menurut Tunjung, para mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut memang berada di lokasi titik gempa. Untuk memberikan jaminan rasa aman, pihaknya menawarkan agar mau dievakuasi kembali ke Solo. Namunsebagian memilih tetap tinggal di lokasi bencana untuk ikut membantu tanggap darurat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien RS Universitas Airlangga terpaksa dievakuasi ke lapangan akibat gempa bumi
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca Selengkapnya