Gempa M 6,1 di Kepulauan Maluku Akibatkan Dinding Penahan Tanah Pantai Rusak
Merdeka.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 terjadi di Kepulauan Maluku. Gempa ini berdampak di empat wilayah, yakni Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, di Kabupaten Maluku Tengah khususnya Desa Yaputi terjadi kerusakan pada dinding penahan tanah (talud) pantai dan air laut sempat surut akibat gempa tersebut.
Sementara di Desa Saunolu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat kerusakan pada permukiman masyarakat. Kemudian di Desa Mahu, Kabupaten Maluku Tengah terdapat patahan.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Kenapa BSI mengimbau masyarakat untuk waspada? 'WASPADA HOAX!Hati-hati dengan segala bentuk informasi palsu yang beredar dari akun media sosial tidak resmi.
-
Apa pengumuman berbahaya dari Bumi? Peringatan risiko keselamatan tinggi diumumkan kepada para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ini disampaikan setelah ditemukannya 50 area yang harus diwaspadai oleh astronot.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
"Belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi tersebut. Namun masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi," kata Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui siaran persnya, Rabu (16/6).
BNPB mengimbau masyarakat di Kepulauan Maluku untuk tetap waspada dan siaga menghadapi gempa bumi susulan maupun potensi tsunami. Masyarakat juga diharapkan tidak mudah percaya informasi hoaks.
"Tetap pantau informasi yang dapat dipercaya dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pesan Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Gempa dengan magnitudo 6,1 mengguncang Kepulauan Maluku pada Rabu (16/6) pukul 11.43 WIB. Guncangan gempa yang dirasakan warga di beberapa kabupaten dan kota bervariatif.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaGempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Kupang tak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di pelbagai wilayah NTT. Gempa sebelumnya terjadi pada Senin (24/7) siang.
Baca SelengkapnyaGempa 6 magnitudo mengguncang Kepulauan Tanibar, Maluku, Senin, pukul 16.55 WIB.
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca Selengkapnyagetaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca Selengkapnya