Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Manggarai Akibat Aktivitas Patahan Busur Belakang
Merdeka.com - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis, akibat aktivitas patahan busur belakang, kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tektonik itu terjadi pada Kamis (14/1) pukul 08.03.20 WITA. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,06 LS dan 120,43 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 61 km arah barat laut Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, dengan kedalaman 10 kilometer.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas patahan busur belakang (back arc rhrust)," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa yang menyebabkan pergerakan lempengan bumi? Panas dari proses radioaktif di dalam interior planet yang menyebabkan lempengan-lempengan tersebut bergerak, terkadang saling mendekat dan terkadang saling menjauh.
-
Bagaimana lempengan bumi bergerak? Pergerakan inilah yang disebut pergeseran tektonik.
-
Apa itu gempa megathrust? Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik bergerak menukik ke bawah lempeng lain. Istilah 'megathrust' berasal dari kata 'mega' yang berarti besar dan 'thrust' yang berarti dorongan atau tekanan.
-
Bagaimana gempa Peru terjadi? 'Gempa dipicu aktivitas subduksi Lempeng Nazca yang tersubduksi menunjam ke bawah Lempeng Amerika Selatan, dengan mekanisme sesar naik (thrust fault),' kata Daryono.
Ia menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).
Mengenai dampak, Agus Wahyu mengatakan guncangan akibat gempa bumi dirasakan masyarakat di wilayah Ruteng III MMI dan Labuan Bajo II MMMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu serta benda-benda yang digantung bergoyang," katanya.
Ia menambahkan hasil pemantauan BMKG hingga pukul 08,25 WITA menunjukkan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaMaluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,7 di Banten tidak memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaSelain Garut, gempa bumi juga mengguncang Jayapura, Papua.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.
Baca SelengkapnyaGempa bumi magnitudo 6,1 yang mengguncang Kupang tak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca Selengkapnya