Gempa Magnitudo 5 Guncang Melonguane Kepulauan Talaud
Merdeka.com - Gempa magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (13/2) pukul 17.12 WIB. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan hingga sore tadi, belum ada laporan dampak kerusakan dari masyarakat.
"Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak memicu terjadinya tsunami," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan.
Parameter gempa dari BMKG, pusat gempa berada 247 km Barat Laut, Melonguane dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Analisis inaRISK menyebutkan wilayah Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori tinggi.
"Menghadapi bahaya gempa bumi, masyarakat diharapkan selalu waspada dan siap siaga. Hal tersebut disebabkan karena fenomena gempa bumi tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi setiap saat. Terlebih di saat masyarakat masih menghadapi pandemi Covid-19 dan musim hujan," tuturnya.
Menurutnya, kesiapsiagaan harus tumbuh dalam lingkup individu, keluarga dan komunitas. Hal utama yang harus menjadi prioritas adalah mitigasi struktural dengan memastikan bangunan perumahan penduduk memiliki struktur penguat secara keteknikan, atau mengikuti pola kearifan lokal setempat di wilayah rawan gempa.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sabtu pagi (12/10/2024).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui dampak kerusakan akibat gempa tersebut
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, mencatat gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya di koordinat 7,37 lintang selatan dan 121,97 bujur timur atau 141 km barat laut Maumere.
Baca SelengkapnyaBMKG menyatakan gempa magnitudo 7.0 itu dipicu aktivitas deformasi batuan dalam.
Baca SelengkapnyaHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaGempa bermagnitudo 5.5 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMaluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di kedalaman 10 km. Atau 161 km wilayah Barat Daya Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, gempa itu terjadi pukul 05.54 WIB.
Baca Selengkapnya