Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kulon Progo, Tak Berpotensi Tsunami
Merdeka.com - Wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik, Sabtu (10/8) sekitar pukul 20.26 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,1.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,88 LS dan 110,06 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 kilometer arah selatan Kota Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada kedalaman 71 kilometer.
BMKG menyatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis Sesar Naik (Thrust Fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat dirasakan di Sanden Bantul, Kota Jogja, Giri Mulyo, Maguwoharjo Sleman. Dengan intensitas guncangan II-III MMI (Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Kemudian di Pacitan, Purworejo, Semarang, Klaten, Wonogiri, Kebumen, Cilacap, dan Ponorogo. Dengan intensitas guncangan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya.
Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) hingga pukul 20.54 WIB. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan. Mohon cermati dan terus berlatih langkah-langkah praktis untuk antisipasi bahaya gempa bumi, baik pada saat persiapan sebelum gempa, saat dan setelah gempa bumi," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Baca SelengkapnyaMaluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaHingga pukul 13.10 WIB, ada delapan kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,7 di Banten tidak memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT.
Baca SelengkapnyaTidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.
Baca SelengkapnyaGempa yang berkekuatan lebih dari magnitudo 5 dari siang hingga sore ini berada di sebelah barat Pulau Bawean.
Baca SelengkapnyaDaryono menyebut, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca Selengkapnya