Gempa Magnitudo 5,2, Warga Mamuju Berhamburan Keluar Rumah
Merdeka.com - Gempa bumi magnitudo 5,2 mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa terjadi pada Rabu (3/2) sekitar pukul 16.00 WITA, membuat masyarakat kembali panik dan berhamburan keluar rumah.
Pantauan merdeka.com, di perumahan BTN Zarindah 5 Kelurahan Simboro Kecamatan Singkep kabupaten Mamuju, sebagian masyarakat yang baru saja pulang dari pengungsian, kembali panik karena merasakan guncangan gempa yang cukup kencang. Akibatnya warga perumahan berteriak dan menyelamatkan diri berlarian ke tengah jalan.
"Keluar..! Gempa lagi, takut saya pak, soalnya goncangannya kuat sekali. Jangan dulu masuk dalam rumah, mari kita waspada jangan sampai ada gempa susulan," kata Nur Haerana.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Di Tempat terpisah, Tasdir sebagai Lurah Malunda Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, mengaku beberapa hari ini sebagian warga sudah balik ke rumah karena pelan-pelan keadaan sudah mulai kondusif. Namun yang terjadi barusan, guncangan gempa lagi terjadi dirasakan warga, dan spontan warga melarikan diri kembali ke tempat pengungsian induk.
"Aduh pak, warga saya sebagian kembali panik ini saat guncangan gempa barusan terjadi. Mereka kembali tempat pengungsian awal. sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa dan rumah rusak," bebernya kepada merdeka.com.
Sementara Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan menyebutkan, bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,86 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah barat laut Majene, pada kedalaman 17 km. Dan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," singkat Darmawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 5,4 kembali mengguncang Kupang dan sekitarnya, Minggu (12/11) pukul 09.17 WIT.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang tidak berpotensi tsunami ini membuat para ASN berhamburan keluar gedung kantor mereka.
Baca Selengkapnya