Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pangandaran, Tagana Pastikan Tidak Ada Kerusakan
Merdeka.com - Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 terjadi di wilayah perairan Pangandaran, Jumat (18/2) pada pukul 02.50:58 WIB. Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran memastikan kejadian itu tidak menyebabkan kerusakan atau kepanikan warga.
Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana mengatakan, bila mengacu pada data Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) gempa yang terjadi di wilayah itu tergolong besar. Tidak hanya itu, posisi episentrumnya juga cukup dangkal.
"Namun memang letaknya berada jauh dari wilayah daratan, sehingga tak dirasakan oleh sebagian masyarakat ,sehingga tidak menimbulkan kepanikan di kalangan warga. Selain itu juga kami tidak merasakan gempa susulan," jelas Nana.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
Situasi Kondusif
Hingga saat ini, kata Nana, pihaknya tidak menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa itu. Ia memastikan bahwa situasi di Kabupaten Pangandaran kondusif pascagempa.
"Walau begitu kami menghimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan tidak panik berlebihan ketika merasakan gempa. Kami harap warga mencari informasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.
Berdasarkan data BMKG, dua kali gempa mengguncang wilayah selatan Jawa Barat pada Jumat (18/2). Gempa pertama di Kabupaten Garut dengan magnitudo 2,7. Pusatnya 30 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut, dengan kedalaman 2 kilometer.
Gempa kedua terjadi di wilayah Kabupaten Pangandaran dengan kekuatan magnitudo 5,3. Pusat gempa 249 kilometer arah barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer.Keduanya tidak memicu tsunami, namun warga tetap diminta waspada pada gempa susulan dengan mengenal lokasi titik kumpul.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bermagnitudo 5.5 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGempa bumi itu berpusat di laut pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 9.68 lintang selatan dan 107.41 bujur timur.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan magnitudo 5,3 guncang wilayah pesisir Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu, (20/3) sore
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempa ini tidak menimbulkan tsunami di wilayah Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaTidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca SelengkapnyaBMKG memastikan gempa bumi ini tidak memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca Selengkapnya