Gempa Magnitudo 5,9 di Pangandaran, Tim SAR Sebut Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Merdeka.com - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang kawasan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (25/10). Hingga saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa.
"Sampai saat ini tidak ada korban jiwa," kata Koordinator Humas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor saat dihubungi, Minggu (25/10).
Joshua menerangkan, Tim SAR dalam hal ini fokus kepada pencarian dan pertolongan pascagempa. Sejauh ini belum ada permintaan untuk evakuasi korban.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
"Kita fokus ke penanganan SAR. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan pertolongan bisa hubungi nomor call center kita di 115. Tapi sampai saat ini informasi yang kami terima masih aman dan terkendali," ujar dia.
Joshua mengimbau warga yang tinggal di perbukitan lebih berhati-hati. Apabila ada retakan tanah diharapkan melapor ke aparat setempat.
"Terlebih sekarang musim hujan, bila retakan tersebut dipenuhi debit air yang cukup banyak, berisiko longsor," tandas dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di 90 km barat daya Kabupaten Pangandaran atau pada koordinat 8.22 lintang selatan (LS) dan 107.87 bujur timur (BT).
BMKG menyebut, gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. Namun BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gempa susulan.
Gempa tersebut terasa hingga wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Salah satu warga Cilacap, Krisnawati mengatakan, gempa terasa kuat di daerahnya.
"Guncangan hanya sebentar, beberapa detik, tapi terasa kuat. Kami cepat-cepat keluar rumah," katanya kepada Liputan6.com.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa bermagnitudo 5.5 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGempa bumi itu berpusat di laut pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 9.68 lintang selatan dan 107.41 bujur timur.
Baca SelengkapnyaPusat gempa berada di kedalaman 10 km. Atau 161 km wilayah Barat Daya Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Stasiun SSK II Provinsi Riau Irwansyah Nasution menyebutkan gempa terjadi di Kuansing terjadi sekitar pukul 17.16 Wib.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaGempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.
Baca SelengkapnyaAceh diguncang gempa 5,8 magnitudo pada Minggu siang.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaEpisenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,64° LS ; 107,68° BT.
Baca SelengkapnyaMasyarakat merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga lemah.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya