Gempa Magnitudo 7,5, Bupati Selayar Minta Warga Dievakuasi
Merdeka.com - Bupati Kepulauan Selayar, Basli Ali meminta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk melakukan evakuasi terhadap warga pascagempa magnitudo 7,5 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua kecamatan di Kepulauan Selayar yakni Pasilambena dan Pasimarannu disebut terdampak langsung gempa tersebut.
"Kami melakukan koordinasi dengan forkopimda Kabupaten Kepulauan Selayar untuk segera melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak dari pada gempa tersebut. Fokus kami bagaimana menyelamatkan jiwa masyarakat Kepulauan Selayar," katanya kepada wartawan di rumah jabatan Bupati Selayar, Selasa (14/12).
Dia mengaku dirinya akan meninjau langsung Kecamatan Pasilambena karena jalur komunikasi terputus setelah gempa terjadi.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
"Insya allah kami akan meninjau, turun langsung lokasi di Kecamatan Pasilambena. Karena memang jaringan komunikasi masih terputus dan kami belum bisa melakukan komunikasi di wilayah tersebut," ujarnya.
Selain mengecek kondisi fasilitas, Basli menegaskan ingin memastikan kondisi psikologi warga. Ia mengaku menerima informasi bahwa gempa yang berpotensi tsunami mengganggu psikologi warga.
"Ada bangunan yang roboh. Tentu dampak yang lain bagaimana keterangan dari masyarakat yakni secara psikologis tentu terganggu dan ini yang fokus," tegasnya
Dia menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada akan terjadinya gempa susulan.
"Kami memberikan keterangan dan edukasi kepada masyarakat agar jangan terlalu panik. Pemda selalu memantau perkembangan gempa di Kepulauan Selayar melalui situs BPBD yang berhubungan dengan BMKG," kata dia.
Sementara Kepala Badan Save and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel), Djunaidi mengatakan gempa yang berpotensi tsunami di Larantuka, NTT juga menimbulkan dampak secara langsung di Kabupaten Kepulauan Selayar. Berdasarkan laporan sementara sejumlah bangunan dan tower komunikasi roboh.
"Kami berkoordinasi dengan Danramil Jampea, bahwa di Pulau Jampea dan Bonerate merasakan dampak gempa tersebut. Terdapat bangunan dan tower yang roboh, namun tidak ada korban jiwa," kata Djunaidi.
Djunaidi mengaku warga di Kepulauan Selayar juga sudah dievakuasi ke daerah yang lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan agar mengantisipasi terjadinya potensi tsunami.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaBupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau korban gempa.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaSesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi
Baca Selengkapnya