Gempa Pasaman Barat: 2 Warga Meninggal dan 20 Luka-Luka
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto melaporkan dua orang meninggal dunia akibat gempa bumi dengan magnitudo 6,1 di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Selain itu, tercatat 20 orang mengalami luka-luka.
Ini merupakan data sementara per hari ini, Jumat (25/2) pukul 11.50 WIB. Sedangkan kerugian material sementara meliputi fasilitas pendidikan rusak berat 1 unit, kerusakan pada fasilitas perbankan, balai pertemuan warga, dan aula kantor bupati Pasaman Barat.
Suharyanto langsung mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memberikan pendampingan tanggap darurat bencana. TRC akan memastikan terbentuknya pos komando (posko) sehingga upaya-upaya penanganan darurat dapat terselenggara secara terkoordinasi untuk memimpin kegiatan di lapangan.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana BNPT bantu penyintas? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
Dia meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat untuk menyiapkan pos pengungsian.
"Kami akan memastikan kebutuhan dasar pengungsi dapat tersedia secara cepat," katanya, Jumat (25/2).
Masyarakat Diminta Tetap Tenang
Suharyanto mengimbau masyarakat tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Dia meminta warga untuk tidak terpancing pada kemungkinan isu negatif yang beredar dan dapat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
"Di samping itu, pastikan terlebih dahulu kekuatan bangunan pascagempa sebelum memasukinya," pesannya.
Imbauan serupa juga disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, yang meminta masyarakat tetap tenang.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," pesannya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Info BMKG, Jumat (25/2).
Dwikorita juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga perlu menghindari tebing-tebing atau lereng karena gempa susulan berpotensi mengakibatkan runtuhnya batuan atau longsor.
"Periksa serta pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Masyarakat juga diminta terus memantau informasi resmi yang disampaikan BMKG, termasuk melalui media sosial resmi. BMKG mencatat sudah terjadi 15 kali gempa bumi susulan atau aftershock di Pasaman Barat dengan magnitudo terbesar 4,2.
Gempa Dirasakan Hingga Malaysia
Hari ini pukul 08.39 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT tepatnya di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kedalaman 10 km.
Gempa ini dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V-VI MMI. Kemudian di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan intensitas IV MMI. Sementara di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala III MMI, serta di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang intensitas II MMI.
Gempa ini juga dirasakan hingga di Malaysia. "Ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia," jelas Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Gempa ini menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa terletak di daratan.
Gempa Pasaman Barat merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen Angkola bagian selatan. Hingga pukul 09.35 WIB, telah terjadi 15 kali aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2.
Pasaman Barat Diguncang Gempa M 6,1, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, diguncang gempa bumi dengan magnitudo 6,1 hari ini pukul 08.39 WIB.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaData BNPB hingga kini 11 orang meninggal akibat erupsi gunung marapi tersebut.
Baca SelengkapnyaTNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca Selengkapnya