Gempa Situbondo, BPBD Jembrana mendata 103 rumah rusak dan 1 korban patah kaki
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Bali, setelah melakukan pengecekan dan pendataan selama dua hari terhadap rumah-rumah warga, fasilitas publik yang terdapak Gempa Situbondo dengan kekuatan 6,3 SR, Kamis (11/10) dini hari, ditemukan satu orang warga menjadi korban luka berat.
Ketut Warni (60), warga Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana Bali, mengalami patah tulang kaki akibat gempa dengan guncangan cukup keras tersebut. Korban mengalami patah tulang kaki kiri karena terbentur benda keras saat lari menyelamatkan diri sewaktu ada gempa.
"Setalah dilakukan pengecekan, ternyata benar ada seorang nenek mengalami patah tulang kaki kiri karena terbentur benda keras saat lari menyelamatkan diri sewaktu terjadi gempa," ucap Kepala BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana, Jumat (12/10).
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
Lantaran korban belum mendapatkan penanganan medis, pihak BPBD Jembrana kemudian membawa korban ke RSUD Negara untuk mendapatkan perawatan. Setelah mendapat perawatan medis korban diijinkan pulang dan diwajibkan untuk berobat jalan.
Eko juga menjelaskan, dari keterangan Ketut Linggih, suami korban, saat terjadinya gempa, dirinya bersama korban berlari sekencang mungkin untuk menyelamatkan diri. Naas korban saat itu terjatuh di halaman rumah setelah kakinya membentur benda keras dan akhirnya tidak bisa bangun kembali.
Sementara itu data teranyar yang dirilis pihak BPBD Jembrana hinga sore ini, tercatat ada 103 titik kerusakan, tersebar di lima kecamatan yang ada di Jembrana. Kerusakan terbanyak terdapat di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dimana data yang dirilis Perbekel Yehembang kerusakan rumah warga mencapai 62 unit.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Pastikan Infrastruktur Penting di Sumedang dalam Kondisi Baik Pascagempa
Baca Selengkapnya11 orang mengalami luka ringan dan sudah dinyatakan sembuh, serta 1 orang kini masih menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 331 pasien dari RSUD Sumedang, terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD, dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda darurat.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca Selengkapnya