Gempa Susulan di Maluku Capai 1.316 Kali
Merdeka.com - Guncangan gempa bumi tektonik susulan yang terjadi di Pulau Ambon, Haruku, dan Pulau Seram Bagian Barat hingga hari ini sudah mencapai 1.316 kali.
"Setelah gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,5 pada Kamis, (26/9) hingga Kamis (10/10) pukul 15:00 WIT sudah terjadi 1.316 kali gempa susulan dan yang dirasakan langsung masyarakat sebanyak 153 kali," kata Pengamat Pertama Geofisika (PPG) BMKG Pusat Gempa Regional IX Ambon, Teddy Dwi Riadi di Ambon, Kamis.
Intensitas gempa dengan magnitudo bervariasi, namun kedalamannya hanya 10 kilo meter hari ini cukup membuat khawatir masyarakat di Pulau Ambon dan sekitarnya.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
-
Kenapa Gempa Bantul jadi alarm? “Gempa malam ini merupakan alarm yang mengingatkan kita bahwa zona subduksi di selatan Jawa memang masih aktif,“ kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
Menurut dia, belum ada alat secanggih apa pun yang bisa mendeteksi kapan terjadi gempa bumi tektonik dengan besaran kekuatan serta lokasinya berada di mana.
Gempa bumi tektonik susulan dengan magnitudo 3,4 awalnya terjadi pada Kamis, (10/10) pukul 04:47:50 WIB pada koordinat 3.68 Lintang Selatan dan 128.16 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilo meter di bawah permukaan laut dan dirasakan III MMI di Kota Ambon dan jaraknya hanya 3 Km utara Ambon dan tidak berpotensi gelombang tsunami.
Kemudian terjadi gempa susulan dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 Km pukul 11:39:44 WIB dan secara beruntun terjadi berulang kali dalam hitungan detik maupun menit.
Teddy Dwi Riadi juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan termakan isu adanya peringatan tsunami di Desa Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon).
Imbauan tersebut berkaitan dengan beredarnya isu peringatan tsunami melalui sebuah media sosial dengan nama Didax Sismo.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaGempa 6 magnitudo mengguncang Kepulauan Tanibar, Maluku, Senin, pukul 16.55 WIB.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaSelain Ternate getaran gempa juga terdeteksi BMKG mengguncang beberapa saat di Jailolo dan Tidore, Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaGempa susulan terjadi pascagempa yang mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur, Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.37 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca Selengkapnya