Gendong anak yatim-piatu etnis Rohingya, Mensos berurai air mata
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sempat meneteskan air mata saat bertemu langsung dengan ratusan etnis Rohingya. Bahkan Khofifah sempat menggendong seorang anak berusia 3 tahun sambil meneteskan air mata.
Khofifah Indar Parawansa bersama rombongan tiba di camp pengungsi Rohingya di Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri. Tiba di lokasi, Khofifah langsung disambut oleh ibu-ibu pengungsi Rohingya.
Kejadian dramatis terjadi saat Khofifah mengetahui ada seorang anak berusia 3 tahun merupakan yatim piatu. Kedua orangtua anak ini sudah lama meninggal. Seketika Khofifah menggendong anak tersebut dan air matanya langsung menetes.
-
Bagaimana bahasa Indonesia menjembatani perbedaan budaya? Melalui Bahasa Indonesia, masyarakat dapat berdiskusi untuk memahami tentang budaya masing-masing dan menumbuhkan rasa saling menghargai serta menjaga kelestariannya.
-
Bagaimana pahami orang yang sulit dipahami? Untuk memahami mereka, diperlukan kesabaran serta perhatian terhadap cara mereka berkomunikasi. Penting untuk memberikan ruang bagi mereka agar bisa berbicara, tanpa memaksa, dan menghormati privasi mereka jika mereka tidak merasa nyaman untuk berbagi lebih lanjut.
-
Apa saja hambatan komunikasi? • Kesibukan anggota keluarga yang berbeda-beda • Rasa segan terhadap orang tua • Kurangnya rasa percaya kepada keluarga • Terlalu asyik dengan gadget pribadi • Ikatan dalam keluarga yang renggang dan intensitas komunikasi yang kurang • Berkurangnya pekerjaan yang dilakukan di rumah • Perubahan sikap orang tua • Berubahnya kondisi atau susunan keluarga karena sesuatu • Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses komunikasi • Penguasaan teknik dan metode komunikasi yang tidak sesuai • Kondisi fisik yang menghambat terjadinya proses komunikasi • Kesalahpahaman dalam menafsirkan pesan • Jaringan yang tidak stabil, kebisingan dari lingkungan, miskomunikasi saat jaringan terputus • Gangguan luar biasa berkaitan dengan situasi, tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung
-
Bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi? Untuk mengatasi hambatan komunikasi dalam keluarga, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti: Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dan saling bercerita dari hati ke hati Menggunakan bahasa dan kata-kata yang mudah dipahami dan tidak ambigu Menjaga sikap hormat dan sopan saat berkomunikasi dengan orang tua atau anggota keluarga lain Membatasi penggunaan gadget pribadi saat berada di rumah dan lebih fokus pada anggota keluarga Menyampaikan pesan secara jelas, lengkap, dan tepat sasaran Mendengarkan dengan baik dan memberikan umpan balik positif pada pesan yang diterima Menjalin ikatan emosional yang kuat dengan keluarga dan saling percaya satu sama lain.
-
Kenapa orang sulit berinteraksi dengan budaya berbeda? Alasan mengenai mengapa banyak orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang lain dari dirinya adalah karena budaya merupakan suatu perangkat rumit berupa nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.
-
Bagaimana menunjukkan sikap ramah? Tersenyum, memberikan salam, dan mengucapkan kata-kata sopan adalah cara sederhana untuk menunjukkan sikap ramah kepada siapa saja.
Setelah menggendong dan mengusap-usap kepala anak tersebut. Khofifah kemudian menyuapkan roti kepada anak tersebut. Lalu Khofifah langsung mengambil beberapa roti dan membagi-bagikan secara langsung kepada puluhan anak-anak yang ada di hadapannya.
"Ini anak yatim piatu," kata Khofifah singkat.
Setelah itu, Khofifah menuju ke ruang penampungan etnis Rohingya yang perempuan. Di ruang itu, Khofifah langsung duduk bersama dengan beberapa orang perempuan etnis Rohingya.
Meskipun tidak bisa berkomunikasi langsung, karena faktor bahasa. Khofifah terlihat tetap berusaha untuk menghibur pengungsi Rohingya di lokasi pengungsian.
Setelah duduk bersama dan hanya berbicara dengan bahasa isyarat. Khofifah kemudian memakaikan jilbab kepada beberapa orang perempuan yang duduk bersamanya.
Saat Khofifah memberikan Khofifah, terlihat wajah perempuan yang berada di samping Mensos tersenyum lebar. Dia memberikan isyarat bahwa senang bisa menggunakan jilbab baru pemberian Mensos.
"Senang mereka dapat jilbab, yang lainnya juga mendapatkannya, ini hanya simbolis saja," ucapnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu.
Baca Selengkapnya"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaMomen haru anggota TNI yang lama bertugas jauh dari keluarga yang akhirnya pulang. Sang anak tampak tak mengenali bahkan menangis saat bertemu ayahnya.
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan istimewa itu, ada momen haru yang diungkap sang jenderal.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah pilu empat bocah yang ditinggal ibunya wafat kini diasuh oleh sosok berseragam.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca Selengkapnya